Berita Hukum Legalitas Terbaru
Bisnis  

Jejak Langkah BUMN Dari Awal Kemerdekaan hingga Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional

Ilustrasi Sejarah BUMN

Sah! – Sejarah BUMN di Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan panjang bangsa ini. 

Sebagai entitas ekonomi yang dikelola negara, BUMN telah berperan besar dalam mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Perkembangannya mengalami berbagai fase yang mencerminkan dinamika politik, ekonomi, dan sosial Indonesia. 

Dari awal pembentukannya hingga hari ini, BUMN terus berevolusi dan memainkan peran strategis dalam perekonomian.

1. Awal Kemerdekaan: Fondasi Pertama BUMN

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana membangun kembali ekonomi yang hancur akibat penjajahan dan perang. 

Pemerintah saat itu mengambil langkah penting dengan mengelola aset-aset milik Belanda yang ditinggalkan atau dinasionalisasi, salah satunya adalah perusahaan-perusahaan besar. 

Langkah ini menjadi fondasi pertama terbentuknya BUMN di Indonesia.

Beberapa perusahaan negara yang berdiri pada masa itu antara lain Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang masih eksis hingga sekarang dan memiliki peran vital dalam sektor energi. 

Pengelolaan oleh negara ini bertujuan untuk memastikan layanan publik yang strategis dapat terus berjalan di bawah kendali pemerintah.

2. Periode Orde Lama: Nasionalisasi dan Pembentukan BUMN

Pada masa Orde Lama (1950-1965), kebijakan nasionalisasi menjadi agenda utama pemerintahan Presiden Soekarno. 

Salah satu kebijakan yang menonjol adalah pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik asing, terutama dari Belanda. 

Nasionalisasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kedaulatan ekonomi bangsa.

Akibat kebijakan ini, lahir sejumlah BUMN baru yang beroperasi di berbagai sektor strategis seperti perbankan, pertambangan, dan transportasi. 

Contohnya adalah PT Perusahaan Listrik Negara yang berkembang dari aset milik penjajah, serta berbagai bank yang menjadi milik negara setelah dilakukan nasionalisasi.

3. Periode Orde Baru: Modernisasi dan Ekspansi BUMN

Di era Orde Baru (1966-1998), fokus pemerintah mulai bergeser ke pembangunan ekonomi yang masif. 

Pada masa ini, BUMN menjadi pilar utama dalam upaya pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Soeharto. 

Program pembangunan infrastruktur besar-besaran memanfaatkan kekuatan BUMN di berbagai sektor, seperti energi, konstruksi, dan transportasi.

Beberapa BUMN yang tumbuh pesat pada masa ini antara lain Pertamina di sektor minyak dan gas, PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya di sektor konstruksi, serta Bank Mandiri di sektor perbankan. 

Namun, tantangan besar yang dihadapi BUMN di era ini adalah inefisiensi dan korupsi yang kerap terjadi, terutama menjelang berakhirnya era Orde Baru.

4. Era Reformasi: Restrukturisasi dan Privatisasi BUMN

Setelah jatuhnya Orde Baru dan memasuki era Reformasi (1998-sekarang), pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi di tubuh BUMN. 

Banyak BUMN yang mengalami restrukturisasi guna memperbaiki tata kelola perusahaan dan mengurangi inefisiensi. 

Salah satu langkah penting adalah program privatisasi, di mana beberapa BUMN terdaftar di bursa saham, seperti PT Telkom Indonesia, Bank Mandiri, dan PT Garuda Indonesia.

Langkah ini diambil untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan serta memperbesar peran swasta dalam mendukung pertumbuhan BUMN. 

Selain itu, pemerintah juga menerapkan berbagai regulasi baru guna mendorong BUMN menjadi lebih profesional dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

5. BUMN di Era Modern: Digitalisasi dan Globalisasi

Memasuki era modern, tantangan yang dihadapi BUMN semakin kompleks dengan munculnya digitalisasi dan globalisasi. 

Banyak BUMN yang mulai berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional. 

Telkom Indonesia, misalnya, berhasil memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terdepan di Asia Tenggara.

Di sektor lain, perusahaan seperti Pertamina dan PT INKA (Industri Kereta Api) juga merambah pasar internasional dengan menawarkan produk-produk inovatif mereka. 

Digitalisasi juga memungkinkan BUMN untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memperluas jaringan bisnisnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

6. BUMN Hari Ini: Pilar Utama Ekonomi Indonesia

Saat ini, BUMN berperan sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. BUMN hadir di hampir semua sektor strategis, mulai dari energi, perbankan, hingga infrastruktur. 

BUMN juga menjadi kontributor utama bagi pendapatan negara melalui pajak, dividen, dan sumbangan lainnya.

Untuk terus meningkatkan peran strategisnya, pemerintah telah menerapkan berbagai inisiatif, seperti pembentukan holding BUMN di beberapa sektor dan percepatan transformasi digital. 

Inisiatif ini diharapkan dapat membuat BUMN lebih efisien, transparan, dan mampu bersaing di tingkat global, sehingga dapat terus berkontribusi bagi pembangunan nasional yang lebih berkelanjutan.

Sejarah BUMN di Indonesia mencerminkan perjalanan ekonomi bangsa ini, dari fase nasionalisasi hingga era digital. 

BUMN terus beradaptasi dengan berbagai tantangan zaman, dan perannya semakin strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dengan inovasi dan komitmen terhadap tata kelola yang baik, BUMN diharapkan dapat terus menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia di masa depan.

Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Source:

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/transformasi-bumn-perjalanan-sejarah-dan-restrukturisasi

https://jadibumn.id/bumn-background/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *