Berita Hukum Legalitas Terbaru
Hukum  

Mengenal Lebih Dekat Apa itu Danantara yang Gantikan BUMN Dalam Peran Eksekusi Investasi

Ilustrasi Prabowo meluncurkan Danantara

Sah! – Presiden Prabowo Subianto akan membuat suatu Badan Pengelola Investasi (BPI) untuk negara. 

Badan Investasi ini bernama Danantara. Nama “Danantara” merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara, yang berarti Daya adalah energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, dan Nusantara merujuk pada Tanah Air. 

Danantara akan menginvestasikan modal yang berasal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam berbagai proyek-berkelanjutan dengan fokus pada investasi non-APBN.

Tujuan dibuatnya badan ini adalah untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.  Danantara akan  menggabungkan  perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) dan mengoptimalkan manajemen dividen serta investasi pemerintah.

Danantara akan mengambil alih kepemilikan pemerintah di berbagai BUMN utama, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan MIND ID.

Dengan penggabungan ini, Danantara diproyeksikan akan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350). Dengan nilai fantastis tersebut menjadikannya salah satu badan dengan dana kekayaan negara terbesar di dunia.

Danantara disebut akan menggantikan peran Kementerian BUMN dalam mengelola investasi akan tetapi Kementerian BUMN nantinya tetap memiliki kaitan dengan investasi karena akan berperan menjadi regulator. 

Danantara berperan sebagai super holding yang akan memainkan peran dalam pengelolaan aset dan investasi perusahaan BUMN. 

Peran Danantara nantinya lebih ke eksekutor, beda dengan Kementerian BUMN yang menjadi regulator alias pengawas. 

Kementerian BUMN akan fokus mengawasi dan membuat kebijakan,  meminta dan mengakses data dan dokumen perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan. 

Di sisi lain, Danantara akan turun tangan untuk mengelola dividen BUMN kemudian juga dapat menyetujui penambahan dan/atau pengurangan penyertaan modal negara pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen.

Selama ini dividen atau keuntungan BUMN biasanya langsung disetor ke Kementerian Keuangan untuk masuk ke APBN. 

Pemerintah membuat alur yang lebih efisien lewat Danantara sehingga dana langsung dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis BUMN atau investasi yang bisa memperkuat ekonomi negara.

Dengan Danantara maka dividen dari BUMN akan langsung dialokasikan Danantara untuk investasi. Laba dari investasi yang dikelola Danantara dari dividen BUMN nantinya akan dijadikan sumber dana untuk membiayai berbagai program pemerintah.

Pada tanggal 24 Februari 2025, Presiden Prabowo menandatangani Undang-Undang Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam acara peluncuran di Istana Negara, Jakarta. Adapun 3 peraturan yang ditandatangani berkaitan dengan Danantara  : 

  1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 merupakan perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara.
  2. Presiden Prabowo juga menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
  3. Kemudian peraturan ketiga yang ditandatangani adalah Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang Peengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Pengelola Investasi dan Daya Anagata Nusantara.

Berdasarkan penjelasan dari Prabowo, proyek-proyek yang akan diinvestasikan oleh Danantara merupakan yang bersifat berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

Proyek-poroyek yang berdampak tinggi tersebut dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan, manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia

Dilansir Indonesia.go.id, mekanisme pengelolaan Danantara disebut merujuk pada konsep salah satu perusahaan pengelola investasi yang berskala negara juga seperti Temasek Holdings Limited milik Singapura.

Temasek sendiri memiliki peran serupa dengan Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan lembaga pengelola investasi yang dibentuk pemerintah untuk mengelola investasi pemerintah pusat.  

Namun, cakupan Danantara lebih luas karena selain mengelola aset, Danantara juga menggabungkan aset-aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian agar lebih terintegrasi dan efisien.

Apa itu Temasek?

Temasek Holding merupakan perusahaan invetasi asal Singapura yang berdiri pada tahun 1974.  Temasek merupakan salah satu sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia yang  bertugas mengelola aset negara untuk kepentingan jangka panjang. 

Temasek berfokus pada investasi yang mencakup berbagai sektor, mulai dari keuangan, teknologi, hingga energi, dengan fokus pada pasar global.

Temasek didirikan di bawah Undang-Undang Perusahaan Singapura pada tahun 1974 untuk memiliki dan mengelola investasi dan aset secara komersial yang sebelumnya dipegang oleh Pemerintah Singapura. 

Tujuannya agar memungkinkan Kementerian Keuangan untuk fokus pada peran inti dalam pembuatan kebijakan dan peraturan, sementara Temasek akan memiliki dan mengelola investasi ini secara komersial.

Temasek memiliki dewan direksi dan tim manajemen profesional sendiri, membayar pajak, dan membagi dividen kepada pemegang saham. 

Meskipun demikian, sebagai institusi penting di Singapura, Temasek juga terikat pada ketentuan tertentu dalam Konstitusi Singapura, khususnya terkait perlindungan cadangan masa lalu.

Walaupun temasek merupakan perusahaan induk investasi komersial, Temasek juga tetap membayar pajak yang diperlukan kepada otoritas pajak terkait.

Temasek sendiri tidak hanya memiliki portofolio saham di dalam negeri saja. Temasek juga mengendalikan sejumlah saham perusahaan di luar Singapura. 

Temasek tercatat contohnya menjadi pemegang saham terbesar kedua di Telkomsel melalui Singapore Telecom Mobile TTE/Singtel serta memiliki saham sebesar 67% pada PT Bank Danamon Indonesia melalui Fullerton Financial Holdings.

Awalnya Temasek sendiri juga mendapatkan kritikan karena ditakutkan akan terjadi konflik kepentingan akan tetapi saat ini Temasek dikatakan berhasil.

Keberhasilan Temasek merupakan contoh dari pembentukan super holding yang sangat sukses lantaran telah memberikan keuntungan bagi Singapura dari investasi-investasinya yang tersebar di berbagai negara lain.

Khazanah dan 1MDB, Badan Pengelola Investasi Milik Malayasia

Selain Temasek, Malaysia juga memiliki badan investasi yang mekanismenya mirip seperti Temasek dan Danantara.

Malaysia sendiri memiliki badan investasi serupa yakni Khazanah dan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Badan investasi Khazanah adalah lembaga penampung dan penjamin laba dan investasi BUMN Malaysia. 

Namun pada 2009, Malaysia membuat badan investment lainnya yaitu 1MDB yang didirikan oleh Perdana Menteri Najib Razak. 

Tugas Khazanah mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan membuat investasi strategis atas nama pemerintah.

Di sisi lain, 1MDB memiliki tugas untuk mengembangkan investasi strategis dengan memanfaatkan ide-ide dan sumber daya yang baru demi pertumbuhan ekonomi.

Namun pada 2015, 1MDB terjerat skandal korupsi, penggelapan, pencucian uang, dan penyuapan. Skandal tersebut pada akhirnya mencoreng nama PM Najib Razak dan membuatnya kalah dalam pemilu 2018.

Melihat kasus yang terjadi pada 1MDB tersebut, Danantara dikhawatirkan akan bernasib sama apabila tidak ada transparanasi. Selain itu,  tanpa pengawasan dan independensi, Danantara bisa berakhir seperti 1MDB. 

Selain itu, terdapat  klausul dalam UU BUMN dimana lembaga auditor baru bisa memeriksa Danantara setelah disetujui DPR, sehingga otomatis ia jadi tak independen.

Adapun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah resmi ditunjuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara dan  Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.

Keputusan ini diumumkan setelah peluncuran resmi lembaga tersebut oleh Presiden Prabowo Subianto di hari yang sama dengan penetapan 3 aturan terkait Danantara

Selain itu, pemerintah juga melibatkan dua mantan Presiden RI sebagai penasihat Danantara, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan keterlibatan para mantan Presiden bertujuan menjaga integritas dan kredibilitas pengelolaan lembaga ini

Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Source : 

https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-prabowo-luncurkan-danantara-wujud-komitmen-pengelolaan-investasi-berkelanjutan

https://historia.id/ekonomi/articles/antara-temasek-1mdb-dan-danantara-6mgE9

https://www.temasek.com.sg/en/about-us/faqs#does-temasek-pay-dividends-to-shareholder

https://www.suara.com/bisnis/2025/02/19/112915/perbedaan-temasek-1mdb-dan-danantara-peran-dan-kontroversi-dalam-investasi

https://money.kompas.com/read/2025/02/24/122859926/erick-thohir-ditunjuk-jadi-ketua-dewan-pengawas-danantara-mantan-presiden-jadi

https://money.kompas.com/read/2025/02/24/122859926/erick-thohir-ditunjuk-jadi-ketua-dewan-pengawas-danantara-mantan-presiden-jadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *