Sah! – Akuisisi perusahaan, aksi korporasi terdiri dari berbagai macam tindakan dan pada tulisan ini kita akan membahas sebuah unsur yang lebih dominatif.
Pengertian Akuisisi Perusahaan
Akuisisi merupakan tindakan pengambilalihan suatu perseroan dalam pijak formalitas hukum oleh badan perusahaan maupun perorangan dengan bukti seluruh harta saham perseroan dimaksud menjadi milik pengambil alihnya.
Hal ini membuat pengambil alih berdiri sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di perusahaan yang diambil alih itu oleh karena pengendalian seluruh sahamnya.
Tindakan semacam ini dilatarbelakangi situasi perusahaan yang mengalami berbagai kesulitan karena tidak mampu menghidupi diri sehingga gambaran analitis perlu dilakuan demi perbaikan efektif dan kesulitan dimaksud bisa diminimalisir.
Baca juga: Good Corporate Governance sebagai Track Record Usaha Terpercaya
Strategi Akuisisi Perusahaan
Salah satu strateginya berjalan dengan mengambil alih satu atau lebih perusahaan yang disebut sebagai upaya akuisisi. Pada prinsipnya motif perusahaan melakukan akuisisi berkaitan dengan motif ekonomi, sinergi, diversifikasi, dan non ekonomi.
Kegiatan ini juga bertujuan dalam rangka ekspansi usaha disamping menghindar dari kejatuhan. Perbaikan struktur perusahaan dengan sistem baru ini akan terlaksana sehingga kembali bisa meningkatkan aset dan penguasaan pasar.
Perusahaan yang menerima dampak akuisisi tetap beroperasi tapi pengendaliannya telah berpindah kepada pihak yang mengambil alih sebagai pemegang saham tertinggi.
Proses akuisisi cenderung disukai perusahaan karena memang dianggap sebagai jalan tercepat perwujudan tujuan kinerja dasarnya yang tidak perlu memulai segala sesuatu dari awal lagi.
Setelah proses itu selesai maka perubahan kondisi perusahaan dapat dirasakan entah menempati posisi baik atau buruknya sebab akuisisi tidak selalu berkeputusan bagus. Penilaiannya bisa dilakukan jika memantau lingkup kinerja terutama kinerja keuangan dengan berbagai rasionya.
Faktor keberhasilan akuisisi ditandai oleh jam terbang praktik yang sudah tinggi beserta sasaran perusahaan yang tidak terlalu berukuran besar tapi kinerjanya sehat. Gagalnya akuisisi pada satu sisi disebabkan perencanaan dan sosialisasi kurang matang sebelum terjun ke pelaksanannya.