Berita Hukum Legalitas Terbaru
Bisnis  

Benarkah Bukalapak Tutup? Simak Faktanya! 

Ilustrasi Bukalapak
Sumber Foto: https://blog.bukalapak.com/

Sah! – Salah satu marketplace karya anak bangsa, Bukalapak, mengumumkan akan menghentikan layanan fisik mereka di marketplace pada Oktober 2024 lalu. 

Bukalapak menyampaikan penghentian layanan tersebut akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Februari 2025. Nantinya fitur untuk menambahkan produk tidak akan bisa digunakan lagi. 

Aktivitas pembelian masih dapat dilakukan hingga 9 februari 2025 pukul 23.59 WIB akan tetapi hanya terbatas sampai tanggal 2 Maret 2025. Setelah itu semua aktivitas layanan fisik akan non aktif. 

Pencairan dana diluar dari tanggal 14 Maret 2024 dapat dilakukan via email kepada Bukalapak melalui bl.id/bukabantuan.

Pesanan-pesanan yang belum diproses akan dibatalkan. Dana pembelian produk akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet. 

Akibat perubahan layanan tersebut muncul kekhawatiran dan berita bahwa perusahaan yang dulu sempat menyandang status sebagai perusahaan unicorn tersebut akan tutup. 

Namun, melansir dari blog resmi Bukalapak, perusahaan tersebut bukannya tutup melainkan akan lebih fokus pada segmen lain daripada mempertahankan layanan fisik.

Alasan Perubahan Bukalapak

Keputusan perubahan produk layanan tersebut diambil karena  produk fisik di platform Bukalapak belum memberikan kontribusi yang maksimal yakni hanya kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan. 

Bukalapak akan fokus pada layanan produk virtual. Bukalapak saat ini bukan lagi sekedar marketplace biasa tetapi sudah berkembang menjadi platform e-commerce yang memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis. 

Adapun produk-produk virtual yang dimaksud adalah seperti pulsa prabayar dan pascabayar, paket data internet, token listrik, listrik pascabayar, Prakerja, Bukasend, BMoney, voucher streaming, voucher digital emas, dan TV kabel & internet.

Perusahaan juga akan berfokus pada penyediaan layanan seperti angsuran kredit, pajak PBB, bayar denda tilang, bayar bea, PPh final, PPh 21, PPN, SBN, Penerimaan Negara, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, hingga pembayaran PDAM dan Telkom.

Alasan lain Bukalapak memilih untuk fokus pada layanan virtual karena mereka percaya pada segmen ini dapat memperkuat posisi dalam ekosistem digital dan menyediakan layanan terbaik kepada para pengguna. 

Keputusan ini diambil sebagai  strategi jangka panjang Bukalapak  untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan yaitu menjaga relevansi dan daya saing di tengah dinamika industri yang terus berubah. 

Diharapkan strategi ini juga dapat memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan karena Bukalapak meyakini langkah ini dapat mendukung untuk mencapai EBITDA positif. 

Bukalapak menegaskan bahwa  perubahan ini diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah mereka kembangkan dan diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar.

Meskipun terjadi perubahan dalam fokus produk, Marketplace Bukalapak tetap dapat diakses dan layanan lainnya tetap akan beroperasi baik di situs web, aplikasi, serta Mitra Bukalapak. 

Strategi lain selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak juga telah mengembangkan lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir. 

Bukalapak melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini sehingga mereka memilih inovasi ini untuk mendukung  pertumbuhan perusahaan.

Bukalapak Bantu UMKM dan Didukung oleh Menteri Perdagangan

Inovasi Bukalapak dalam menyediakan layanan produk virtual didukung oleh menteri perdagangan, Budi Susanto.

Dukungan tersebut disampaikan oleh Budi Susanto pada saat salah satu direktur Bukalapak, Victor Lesmana bertemu dengannya di Kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat, 10 Januari 2025 lalu.

Budi menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk mendukung transformasi digital perekonomian Indonesia.

Transformasi digital Bukalapak salah satunya melalui digitalisasi warung dan UMKM melalui program kemitraan dan layanan virtual didukung oleh Kementerian Perdagangan.

Pengutamaan produk lokal juga menjadi salah satu alasan pemerintah mendukung perubahan dari Bukalapak.

Pengutamaan produk lokal baik yang produk konvensional atau produk digital menurut Budi dapat membantu UMKM yang memberikan promosi bagi produk dalam negeri seperti gim lokal.

UMKM dapat dibantu on boarding melalui pelatihan, kurasi produk serta penyediaan fasilitas yang akan membantu promosi produk lokal.

Bukalapak juga menyediakan wadah untuk mendukung UMKM melalui Mitra Bukalapak.

Mitra Bukalapak merupakan lini bisnis yang hadir pada tahun 2018 dan memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Bukalapak.

Mitra Bukalapak tidak hanya memberikan keuntungan bagi Bukalapak, pelaku UMKM juga mampu meningkatkan pendapatan mereka dengan menggunakan platform Mitra Bukalapak untuk berbisnis.

Penjualan produk fisik milik Bukalapak yang lesu yakni hanya sekitar 3% dan terus menurun dari waktu ke waktu diharapkan bisa digantikan dengan prospek Mitra Bukalapak dan gaming yang dianggap jauh lebih cerah

Adapun langkah besar Bukalapak dalam memperkuat layanan digital mulai terlihat sejak dari akuisisi Itemku, platform marketplace barang virtual gaming, di tahun 2021.

Langkah Bukalapak di Apresiasi

Melansir dari Kontan, langkah Bukalapak untuk fokus pada layanan digital dianggap tepat menurut Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji.

Menurutnya, memilih fokus pada marketplace digital adalah strategi yang tepat dan dapat mendukung pertumbuhan karena industri marketplace memang telah mengalami tantangan besar.

Daya kelas menengah yang tergerus sejak pandemi COVID-19 disusul dengan perang harga serta diskon sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas bisnis.

Ia juga menambahkan perubahan Bukalapak ini dapat meningkatkan top-line growth sedangkan untuk hasil bottom-line memang perlu membutuhkan waktu. 

Namun, net loss dapat perlahan menurun jadi Bukalapak berada di jalur yang benar.

Dengan berfokus kepada layanan digital, Bukalapak diharapkan bisa dengan efektif menekan pengeluaran operasional serta menguatkan kinerja keuangan untuk jangka panjang.

Jika operasional dapat berjalan dengan efisien maka strategi ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja saham dalam jangka panjang.

Perubahan Bukalapak untuk menutup layanan fisik tidak bisa dibilang sebagai langkah strategi biasa karena Bukalapak sendiri adalah salah satu perusahaan pelopor platform e-commerce di Indonesia.

Keputusan menutup layanan fisik membuat saham Bukalapak menjadi mengkhawatirkan karena pada 9 Januari 2025 saham BUKA melorot 2,56% ke level Rp114 per saham.

Saham Bukalapak atau BUKA sudah amblas 86,58% dari harga IPO yang dibanderol Rp850 per saham. Mengingat BUKA juga merupakan emiten dengan nilai IPO terbesar sepanjang sejarah BEI yakni mencapai Rp21,9 triliun

Dampak Perubahan Bukalapak

Imbas dari perubahan layanan Bukalapak berdampak juga kepada nasib dari karyawan-karyawan Bukalapak.

Melansir dari Kompas, sebagai imbas ditutupnya layanan jual-beli produk fisik di platform, akan ada sejumlah karyawan akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Belum diketahui secara pasti jumlah karyawan atau divisi mana yang akan terkena dampak dari restrukturisasi perusahaan.

Kendati demikian, Bukalapak memastikan bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang terdampak sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Dalam pelaksanaannya pemenuhan hak dan kompensasi akan dilaksanakan sesuai ketentuan

Bukalapak merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2010 oleh Achmad Zaky dan teman-temannya. Bukalapak menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 2011. 

Di awal pendirian, Bukalapak sempat mengalami kesulitan tetapi Bukalapak mendapatkan kesempatan saat dilirik investor Batavia Incubator, perusahaan gabungan dari Rebright Partners.

Bukalapak mendapatkan pendanaan lagi oleh perusahaan asal Jepang GREE Venture pada Maret 2014. 

Lalu Bukalapak kembali lagi mendapatkan pendanaan tambahan di tahun yang sama dari Aucfan, IREP 500 Startup dan juga GREE Ventures.

Pada tahun 2014 pula Bukalapak meluncurkan aplikasi mobile Bukalapak sehingga akses pelapak atau penjual lebih mudah untuk mengakses lapak dagangannya dan melakukan transaksinya melalui ponsel.

Bukalapak mendapatkan suntikan dari EMTEK dengan nilai yang diperkirakan mencapai Rp 439 miliar pada 2015. 

Seiring berjalannya waktu dan beberapa kali kembali mendapatkan suntikan dana dan berkembang, Bukalapak memperoleh status unicorn.

Kemudian perusahaan tersebut melakukan penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Bukalapak pun menjadi menjadi perusahaan unicorn Indonesia pertama yang melantai di BEI.

Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Source : 

https://tirto.id/benarkah-marketplace-bukalapak-tutup-dan-apa-penyebabnya-g7fq#google_vignette

https://www.msn.com/id-id/berita/other/bukalapak-lepas-bisnis-marketplace-siapa-untung-siapa-buntung/ar-BB1r812l?ocid=BingNewsSerp

https://www.msn.com/id-id/ekonomi/pasarpasar/bukalapak-buka-fokus-ke-digital-dan-virtual-analis-sebut-langkah-tepat/ar-BB1rkVsj?ocid=BingNewsVerp

https://blog.bukalapak.com/feature-updates/marketplace-bukalapak-kini-berfokus-pada-produk-virtual-123528

https://tekno.kompas.com/read/2025/01/13/13592237/bukalapak-pastikan-phk-karyawan-imbas-tutup-lapak-produk-fisik.

https://www.metrotvnews.com/read/bVDCj7W6-usai-setop-penjualan-produk-fisik-bukalapak-ketemu-mendag-bahas-digitalisasi-warung

https://tekno.kompas.com/read/2025/01/13/13592237/bukalapak-pastikan-phk-karyawan-imbas-tutup-lapak-produk-fisik

WhatsApp us

Exit mobile version