Sah! Di masa sekarang sangat penting dalam melakukan filter atau seleksi terhadap barang yang kita pakai maupun konsumsi dikarenakan di masyarakat banyak beredar produk yang tidak lulus uji BPOM dan masih diragukan kehalalan nya karena tidak memiliki label halal MUI.
Ketika berada di supermarket atau toko kelontong sekalipun kita pasti akan banyak menjumpai loho BPOM dan label Halal MUI di setiap produk. Berbicara mengenai BPOM dan Logo Halal MUI kedua hal tersebut bukanlah hal yang sama.
Pentingnya memahami perbedaan BPOM dan Logo Halal MUI akan membuat kita semakin bijak dalam memilih produk. Mari Kita Bahas Lebih Mendalam!
Perbedaan BPOM Dengan Sertifikasi Halal MUI
- Institusi Yang Berwenang
Sertifikasi halal adalah penilaian suatu produk untuk memastikan bahwa bahan atau pembuatannya tidak terkandung hal-hal haram sebagaimana yang ditentukan oleh syariat islam. Label Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Logo BPOM dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap kandungan dari produk tersebut baik dari aspek zat berbahaya, proses pembuatan dan manfaat yang telah terbukti secara klinis.
- Perbedaan Tujuan
Dari segi tujuan atau fungsi logo BPOM dengan label halal MUI juga jauh berbeda. Label Halal MUI berfungsi untuk memastikan suatu produk mengandung bahan atau proses pembuatannya halal sehingga dapat dikonsumsi oleh umat muslim tanpa kekhawatiran.
Sertifikasi BPOM bertujuan untuk menjadi jaminan bahwa produk yang beredar di pasaran aman dikonsumsi atau digunakan. Aspek kemanan disini berfokus pada kesehatan produk yang telah di uji klinis dan evaluasi komponen produk untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya.
- Prosedur Pengurusan
Dalam mengajukan pengurusan label MUI, Pemilik produk harus mengajukan permohonan ke MUI. Kemudian tim auditor MUI akan memeriksa dan menilai kandungan bahan baku, proses pembuatan hingga fasilitas produk apakah telah memenuhi syariat islam dan dapat digolongkan halal. Jika semua telah sesuai syariat Islam, sertifikat halal dapat diberikan
Kemudian dalam mengajukan proses pengurusan sertifikasi BPOM, Pengusaha harus mengajukan dokumen yang mencakup formula produk, hasil uji klinis dan laporan keamanan.
Pemeriksaan akan dilakukan oleh BPOM melalui uji laboratorium tingkat tinggi apabila nantinya produk dinyatakan aman dan bermanfaat, izin edar akan dikeluarkan.
Manakah Yang Lebih Penting Izin BPOM atau Label Halal MUI?
Pada hakikatnya kedua sertifikasi ini memiliki tujuan yang berbeda dan sama pentingnya. Oleh karena itu tidak dapat dibandingkan antara keduanya, keduanya saling melengkapi dalam memberikan jaminan bagi konsumen.
Bagi pengusaha yang mungkin lebih mengutamakan izin BPOM daripada segi label Halal MUI akan menemukan kendala karena mayoritas market atau pasar di Indonesia beragama Islam sehingga akan berdampak pada penjualan produk. Oleh karena itu pengusaha sebaiknya memilih untuk mendapatkan kedua sertifikasi tersebut.
Bagi konsumen keamanan dan kemanfaatan produk adalah prioritas utama namun bagi mereka yang memperhatikan kepatuhan terhadap ajaran agama, keberadaan label halal menjadi sangat penting.
Oleh karena itu produk yang memiliki kedua sertifikasi tersebut merupakan produk terbaik untuk dipilih konsumen.
Bila anda ingin membutuhkan konsultasi mengenai pendaftaran sertifikasi BPOM atau konsultasi hukum bagi perusahaan anda.
Sah! menyediakan layanan berupa pengurusan legalitas usaha serta termasuk konsultasi hukum. Sehingga, tidak perlu khawatir dalam menjalankan aktivitas lembaga/usaha.
Untuk yang hendak mendirikan lembaga/usaha atau mengurus legalitas usaha bisa hubungi WA 0851 7300 7406 atau dapat kunjungi laman Sah.co.id
Source :
Website :