Berita Hukum Legalitas Terbaru
Bisnis  

Tips mengelola Keuangan UMKM dengan Efektif

Ilustrasi Nasib Aset VOC saat ini perusahaan multinasional
Sumber foto: kerjoo.com

Sah! – Mengelola keuangan yang baik merupakan kunci keberhasilan bagi setiap bisnis, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi para pelaku UMKM adalah bagaimana menjaga kesehatan keuangan bisnis mereka, terutama ketika modal terbatas dan arus kas tidak selalu stabil. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips efektif untuk membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik, mulai dari mencatat pengeluaran, mengatur arus kas, hingga cara memperoleh pembiayaan.

1. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan dengan Teliti

Langkah pertama dalam mengelola keuangan UMKM adalah melakukan pencatatan yang teliti atas semua pemasukan dan pengeluaran. 

Tanpa catatan yang jelas, sulit untuk mengetahui posisi keuangan bisnis Anda.

Beberapa tips dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan:

  • Gunakan aplikasi atau software akuntansi sederhana

Banyak aplikasi yang dapat membantu Anda mencatat transaksi secara otomatis, seperti BukuWarung, Moka POS, atau aplikasi keuangan lainnya. 

Aplikasi ini memudahkan Anda untuk melacak pemasukan, pengeluaran, dan keuntungan secara real-time.

  • Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Sangat penting untuk memisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis agar tidak tercampur. 

Ini juga memudahkan dalam mencatat pengeluaran khusus untuk usaha.

  • Buat catatan harian

Sebisa mungkin catat semua transaksi setiap hari, bahkan transaksi kecil sekalipun, untuk memastikan laporan keuangan yang akurat.

2. Mengatur Arus Kas (Cash Flow) dengan Baik

Arus kas atau cash flow adalah darah kehidupan bagi setiap bisnis. Bahkan usaha yang menghasilkan keuntungan besar bisa menghadapi masalah jika arus kas tidak dikelola dengan baik.

Cara mengatur arus kas:

  • Pastikan ada pemisahan antara modal kerja dan keuntungan

Jangan gunakan seluruh pendapatan untuk keperluan pribadi atau pengeluaran bisnis yang tidak perlu. 

Sisihkan sebagian untuk modal kerja agar operasional bisnis tetap berjalan.

  • Terapkan sistem pembayaran cepat

Jika bisnis Anda menyediakan layanan atau menjual produk secara kredit, usahakan agar pembayaran diterima secepat mungkin. 

Buatlah kesepakatan yang jelas mengenai jatuh tempo pembayaran dan berikan insentif bagi pelanggan yang membayar lebih awal.

  • Batasi piutang

Hindari memberi terlalu banyak kredit kepada pelanggan, terutama jika mereka belum terpercaya. 

Terlalu banyak piutang yang menumpuk dapat mengganggu arus kas Anda.

  • Rencanakan pengeluaran

Buatlah perencanaan pengeluaran bulanan yang rinci dan hindari pengeluaran tak terduga. 

Rencanakan pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan kebutuhan operasional dengan matang.

3. Memahami Laporan Keuangan

Sebagai pelaku UMKM, memahami laporan keuangan adalah hal yang sangat penting. 

Laporan keuangan bisa memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi bisnis Anda, apakah sedang untung atau rugi.

Tiga jenis laporan keuangan yang perlu dipahami:

  • Laporan Laba Rugi

Menunjukkan berapa besar pendapatan dan biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu, sehingga Anda tahu apakah bisnis Anda menghasilkan keuntungan.

  • Laporan Neraca

Menggambarkan aset, kewajiban, dan modal bisnis Anda. Neraca membantu Anda mengetahui nilai total bisnis dan struktur keuangannya.

  • Laporan Arus Kas

Memantau aliran masuk dan keluar uang dari bisnis. Laporan ini menunjukkan bagaimana uang bergerak dalam bisnis Anda, baik dari kegiatan operasional, investasi, atau pembiayaan.

4. Mengelola Utang dengan Bijak

Banyak pelaku UMKM yang mengandalkan utang untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka. 

Namun, utang yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi bumerang bagi usaha Anda. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam mengelola utang.

Tips mengelola utang:

  • Hindari utang konsumtif

Utang sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal yang produktif, seperti menambah stok barang atau membeli peralatan yang bisa meningkatkan pendapatan. 

Hindari menggunakan utang untuk keperluan pribadi atau membeli barang yang tidak berkaitan dengan bisnis.

  • Bayar utang tepat waktu

Pastikan Anda membayar angsuran utang tepat waktu untuk menghindari bunga yang lebih besar. 

Buatlah perencanaan keuangan untuk memastikan ada dana yang dialokasikan untuk pembayaran utang setiap bulan.

  • Hitung kemampuan membayar utang

Sebelum mengambil pinjaman, pastikan Anda mampu membayar kembali sesuai dengan kesepakatan.

Jangan mengambil pinjaman yang terlalu besar jika arus kas bisnis belum stabil.

5. Memperoleh Pembiayaan yang Tepat untuk UMKM

Salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan bisnis adalah dengan memperoleh pembiayaan. 

Pemerintah dan berbagai lembaga keuangan kini menyediakan banyak program pembiayaan khusus untuk UMKM, mulai dari pinjaman mikro hingga pendanaan berbasis equity.

Beberapa sumber pembiayaan yang bisa diakses oleh UMKM:

  • Pinjaman Bank atau Lembaga Keuangan

Banyak bank yang menawarkan pinjaman khusus UMKM dengan bunga yang terjangkau, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

  • Lembaga P2P Lending

Platform P2P lending memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman langsung dari investor. 

Prosesnya lebih cepat dan syaratnya lebih mudah dibandingkan dengan pinjaman dari bank.

  • Program Pemerintah

Program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau bantuan hibah dari Kementerian Koperasi dan UKM dapat menjadi solusi untuk mendapatkan pembiayaan dengan bunga rendah atau tanpa bunga.

  • Modal Ventura atau Investasi

Bagi UMKM yang memiliki potensi pertumbuhan besar, Anda bisa mencari modal ventura atau investor yang siap berinvestasi dalam bisnis Anda dengan imbalan kepemilikan saham.

6. Menyisihkan Dana Darurat untuk Bisnis

Tidak hanya individu, bisnis pun perlu memiliki dana darurat. Dana darurat sangat berguna untuk mengantisipasi situasi darurat, seperti penurunan penjualan, perubahan ekonomi, atau masalah tak terduga lainnya.

Cara menyisihkan dana darurat:

  • Sisihkan persentase dari keuntungan

Setiap kali bisnis menghasilkan keuntungan, alokasikan sebagian ke dalam dana darurat. 

Umumnya, sekitar 10% dari keuntungan bulanan dapat disisihkan untuk dana cadangan.

  • Gunakan hanya untuk kondisi darurat

Dana darurat hanya boleh digunakan dalam kondisi benar-benar mendesak, seperti kebutuhan operasional mendesak atau situasi tak terduga.

Mengelola keuangan UMKM dengan baik adalah fondasi untuk menciptakan bisnis yang stabil dan berkembang. 

Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, mengatur arus kas dengan bijak, memahami laporan keuangan, dan mengelola utang secara hati-hati. 

Jika diperlukan, manfaatkan berbagai sumber pembiayaan yang tersedia untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda. 

Dengan pengelolaan yang baik, bisnis UMKM Anda akan lebih siap menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Kunjung situs sah.co.id untuk dapat mengakses artikel-artikel sejenis. Sah! dapat membantu Anda untuk mengurusi masalah-masalah legalitas.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *