Sah! – Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1997an hingga awal 2010an, kini mulai memasuki dunia kerja dan membawa perubahan signifikan dalam budaya perusahaan.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka memiliki ekspektasi, nilai, dan gaya kerja yang unik, yang berdampak pada cara perusahaan beroperasi dan beradaptasi. Berikut adalah beberapa aspek utama tentang bagaimana Generasi Z mengubah dunia kerja.
1. Mengutamakan Fleksibilitas dan Work-Life Balance
Generasi Z cenderung menghindari budaya kerja yang kaku dan lebih memilih fleksibilitas dalam bekerja. Mereka lebih tertarik pada perusahaan yang menawarkan:
- Kerja remote atau hybrid, memungkinkan mereka bekerja dari mana saja.
- Jam kerja fleksibel, yang memungkinkan mereka menyesuaikan waktu kerja dengan produktivitas pribadi.
- Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, menghindari lembur berlebihan dan burnout.
2. Melek Teknologi dan Digital-First Mindset
Sebagai generasi yang tumbuh dengan internet dan media sosial, Generasi Z lebih mengandalkan teknologi dalam bekerja. Mereka lebih cepat beradaptasi dengan:
- Penggunaan tools digital seperti Slack, Trello, Notion, dan Zoom.
- Otomasi dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi kerja.
- Komunikasi melalui platform digital, mengurangi ketergantungan pada pertemuan tatap muka.
3. Memprioritaskan Keberagaman dan Inklusi
Generasi Z sangat peduli terhadap keberagaman dan inklusi di tempat kerja. Mereka cenderung memilih perusahaan yang:
- Memiliki kebijakan inklusif, baik dari segi gender, ras, maupun latar belakang.
- Memberikan kesempatan yang setara bagi semua karyawan tanpa diskriminasi.
- Mengedepankan transparansi dan nilai sosial, seperti keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
4. Menginginkan Kepemimpinan yang Autentik dan Kolaboratif
Generasi Z lebih menyukai pemimpin yang:
- Terbuka dan komunikatif, bukan sekadar memberi instruksi tanpa keterlibatan langsung.
- Mendorong kolaborasi, di mana mereka merasa memiliki suara dalam pengambilan keputusan.
- Menjadi mentor daripada bos, membimbing karyawan secara langsung dan memberikan feedback yang membangun.
5. Menghargai Pengembangan Diri dan Kesempatan Karier
Bagi Generasi Z, pekerjaan bukan hanya tentang gaji, tetapi juga tentang peluang untuk berkembang. Mereka lebih tertarik pada:
- Pelatihan dan pengembangan keterampilan yang ditawarkan oleh perusahaan.
- Kesempatan mobilitas karier, baik secara vertikal (promosi) maupun horizontal (pindah divisi).
- Budaya kerja berbasis tujuan, di mana mereka merasa pekerjaan mereka memberikan dampak yang berarti.
Kesimpulan
Generasi Z membawa perubahan besar dalam dunia kerja dengan menekankan fleksibilitas, pemanfaatan teknologi, keberagaman, kepemimpinan kolaboratif, dan pengembangan diri.
Perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta dari generasi ini harus beradaptasi dengan nilai dan harapan mereka agar tetap relevan dan kompetitif di era modern.
Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.
Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406
Referensi
- Pew Research Center – Generational Trends in the Workplace (www.pewresearch.org)
- Harvard Business Review – The Future of Work with Gen Z (www.hbr.org)
- Forbes – How Gen Z is Changing Company Culture (www.forbes.com)