Sah! – AI memberikan banyak peluang terhadap kegiatan bisnis kedepannya, tetapi dalam implementasinya juga memberikan tantangan tersendiri yang harus dihadapi.
Dewasa ini, dunia telah memasuki era digital yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, salah satu bentuk teknologi yang terus berkembang adalah AI atau Artificial Intelligence.
Berdasarkan data Grand View Research, AI diprediksi akan terus meningkat pertumbuhan tahunan sejumlah 37,3% dari tahun 2023-2030. Nantinya, angka ini akan terus berevolusi di berbagai industri.
Keberadaan AI secara masif dapat dijadikan kesempatan yang baik untuk para peneliti dan pengguna dalam mengembangkannya.
Definisi Artificial Intelligence
Alan Turing berpendapat bahwa AI atau kecerdasan buatan adalah sistem berkepribadian atau berperilaku layaknya manusia, sistem yang mengharmonisasikan computer science dan datasets untuk menanggulangi permasalahan.
Sementara itu, AI berdasarkan pendapat John McCarthy adalah usaha membentuk proses berpikir layaknya manusia serta merancang mesin yang dapat menyalin perilaku manusia.
Gaskin mengatakan bahwa kecerdasan manusia yang diciptakan dan dimasukan pada suatu mesin komputer sehingga mesin tersebut dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.
Pengertian AI berdasarkan berbagai perspektif:
- Perspektif Kecerdasan
Aspek ini melihat bahwa pembuatan mesin cerdas yang merekayasa perilaku kegiatan manusia. - Perspektif Penelitian
Pembelajaran dan penelitian terhadap pembuatan sistem komputer untuk melakukan sesuatu sebaik mungkin bagaikan manusia. - Perspektif Bisnis
Gabungan sistem yang dinilai sangat kuat dan metodologis untuk mengendalikan permasalahan bisnis.
Dengan memiliki karakter layaknya otak manusia, AI memiliki kapabilitas untuk berpikir secara kritis, memutuskan suatu hal, meningkatkan produktivitas, belajar berdasarkan pengalaman, mengenal pola, dan berperilaku secara otonom.
AI ditugasi oleh pembuat dengan dikehendaki kendali, robotik, mekanisme untuk kontrol, komputasi, penjadwalan, hingga data miring. Hal ini berpondasi pada perspektif manusia untuk pekerjaan mudah hingga kompleks.
Perspektif tersebut memberikan hasil yang didasari atas aktivitas intelektual, studi analisis, logika, serta pengamatan. Maka dari itu, AI tidak terlepas pada big data dan computing power.
Sejarah Singkat Artificial Intelligence
Pada tahun 1950-an merupakan awal muncul AI yang berasal dari Alan Turing dengan mengusulkan Uji Turing sebagai upaya untuk mengakumulasi kecerdasan mesin. Pada periode ini minat terhadap AI meningkat untuk dikembangkan.
Selain Alan Turing, John McCarthy juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan AI, ia membuat suatu bahasa pemrograman dengan berskala tinggi yang disebut sebagai Lisp (List Processing) yang digunakan untuk mayoritas penggunaan teknologi AI.
Namun, pada tahun 1960 hingga 1970-an, AI mengalami kemunduran dan begitupun juga dengan penelitiannya terjadi penurunan. Periode ini dikenal dengan “Musim Dingin AI” yang disebabkan penurunan peminatan yang cukup drastis.
Pada tahun 1980-an, minat terhadap pengembangan AI mulai meningkat dengan munculnya penemuan baru, yaitu Digital Equipment Corporation (DEC) dengan Sistem R1 berfungsi sebagai perangkat untuk melangsungkan konfigurasi sistem pada komputer.
Sistem R1 tersebut telah mengoperasikan 40 sistem pada tahun 1988 dan sukses dalam penghematan biaya operasional perusahaan sekitar 40 juta USD per tahun.
Perkembangan Artificial Intelligence di Indonesia
Berkembangnya teknologi AI tidak hanya dirasakan di negara-negara maju, Indonesia pun sebagai negara berkembang juga ikut merasakan perkembangan teknologi ini.
Berdasarkan data Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada periode 2022-2023, masyarakat Indonesia sebagai pengguna internet telah mencapai 215,63 juta orang.
Data ini meningkat dari periode sebelumnya sebesar 2,67% sehingga sudah 78,19% total dari populasi Indonesia atau sejumlah 275,77 juta jiwa telah menjadi pengguna internet.
Dengan diikuti peningkatan jumlah pengguna internet, banyak perusahaan yang menggunakan AI untuk mendukung kegiatan bisnisnya, khususnya terhadap perusahaan start-up.
Hal ini juga didukung dengan pemrosesan jumlah data yang banyak diharmonisasikan dengan teknologi cloud computing dan AI sehingga AI tidak lagi menjadi barang mahal atau kesulitan untuk digapai.
Jenis dan Tipe Artificial Intelligence
AI mampu untuk memproses data dengan jumlah yang sangat besar dengan kecepatan dan prediksi yang lebih presisi, daripada dilakukan oleh manusia. Saat ini, AI menjadi sistem yang diinvestasikan oleh banyak perusahaan.
Secara umum, cara kerja dari AI adalah dengan mempelajari dan menganalisis data yang berjumlah sangat besar sebagai sumber pengetahuan dan bahan latihan, hasilnya AI akan mencari hubungan dan motif dari data tersebut.
Data tersebut dapat berupa gambar atau visual dan data non-gambar atau berupa teks/angka. Berdasarkan data visual, AI dapat menganalisis dan mengidentifikasinya, meniru cara kerja manusia, hingga mengenali suatu objek.
Selanjutnya, AI akan menggunakan hasil tersebut untuk memberikan prediksi dan keputusan untuk bertindak.
Berikut merupakan jenis dari AI berdasarkan kemampuan dan tingkat kecerdasannya, yakni:
- Berdasarkan Kecerdasan Buatan yang Lebih Lembut
AI jenis ini terdapat beberapa, yaitu Narrow AI yang dirancang untuk melakukan suatu hal dengan kecerdasan terbatas, General AI dengan kecerdasan yang setara dengan manusia, dan Super Intelligent AI yang mampu menyelesaikan masalah kompleks. - Berdasarkan Fungsi
Berupa Rule-Based AI dengan melaksanakan pekerjaan sesuai aturan, Learning-Based AI yang mampu belajar berdasarkan data dan kinerjanya akan terus meningkat, serta Genetic Algorithm AI untuk mengidentifikasi solusi yang optimal dalam suatu permasalahan. - Berdasarkan Kemampuan untuk Belajar dari Pengalaman
Berupa AI Konvensional tidak memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman, Machine Learning AI dengan memperoleh pengetahuan dengan terus meningkat kinerjanya, serta Deep Learning AI menggunakan neural networks untuk memproses suatu data mendalam. - Berdasarkan Penggunaan
Knowledge-Based AI untuk memberikan solusi dari suatu permasalahan, Pattern Recognition AI yang mengidentifikasi pola secara kompleks, dan Computer Vision AI untuk mengidentifikasi data secara visual.
Tech Target menyatakan bahwa AI memiliki fokus terhadap keterampilan kognitif berupa pembelajaran, penalaran, konfirmasi secara mandiri, dan kreativitas.
Pada pembelajaran, AI memiliki fokus untuk mengumpulkan data dan aturan terhadapnya untuk memberikan kemampuan dalam mengambil suatu keputusan yang disebut dengan algoritma, dengan hal ini AI akan memberikan solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pada Penalaran, AI memilih suatu algoritma yang tepat dengan tujuan untuk menghasilkan suatu hal sesuai ekspektasi.
Pada konfirmasi secara mandiri, AI didesain untuk mengembangkan dan menyempurnakan suatu algoritma dengan memberikan hasil yang presisi.
Pada kreativitas, AI dapat memberikan hasil berupa gambar, teks, seni, hingga inspirasi untuk ide yang inovatif.
Kelebihan Penggunaan Artificial Intelligence
AI memiliki banyak kelebihan yang berdampak dan merubah kehidupan manusia, yaitu:
- Memiliki Kapabilitas dalam Analisis
AI mampu untuk melakukan analisis data dengan jumlah yang besar dengan kecepatan tinggi dan akurat sehingga dapat mengoptimalkan operasional bisnis. - Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Tinggi
AI dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan presisi sehingga menghemat waktu dan biaya serta meningkatkan produksi secara konsisten sehingga sejalan dengan permintaan konsumen. Penyederhanaan pekerjaan ini disebut sebagai singularitas. - Mampu Belajar Secara Mandiri
Dengan kemampuan ini dan terus berlanjut seiring berjalannya waktu, membuat AI akan lebih cerdas. - Menumbuhkan Kapabilitas Pengambilan Keputusan secara Objektif
Pemrosesan data dilakukan secara objektif sehingga meminimalisasi kesalahan dalam bertindak dan memutuskan sesuatu. - Memiliki Kapabilitas untuk Multitasking
Dalam pengerjaannya, AI tidak mengalami kelelahan dan penurunan kinerja suatu sistem sehingga dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu dan sepanjang waktu. - Mampu Mengembangkan Teknologi Baru
Dengan kemampuan mempelajari data dan pengalaman, AI dapat menciptakan teknologi yang solutif dalam membantu manusia secara efektif. - Meningkatkan Keamanan
AI dapat menemukan suatu ancaman keamanan siber dengan menganalisis motif perilaku yang mencurigakan dan membantu memberikan perlindungan keamanan siber. - Membuka Peluang Baru
AI sangat berhubungan dengan manusia, seiring dengan perkembangan AI terdapat beberapa pekerjaan baru, seperti learning engineer, data scientist, research scientist, business intelligence developer, big data engineer, data analytic, dan lainnya.
Dampak dan Peluang Bisnis terhadap Penggunaan Artificial Intelligence
Dengan banyaknya kapabilitas AI yang mempermudah pekerjaan manusia, teknologi ini sangat berdampak pada kegiatan bisnis berupa meningkatkan kepuasan dan loyalitas terhadap pelayanan dan fasilitas kepada konsumen.
Dalam dunia bisnis, AI berperan untuk mengenalkan dan merekomendasikan suatu produk yang diincar oleh konsumen, layanan konsumen secara cepat dan responsif 24 jam sehari, memprediksi suatu tren yang akan datang, serta meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
Selain itu, AI juga berperan dalam memprediksi datangnya penipuan disertai dengan pencegahannya, mengoptimalkan dan menetapkan harga sesuai pasar serta mampu memprediksinya, mampu memberikan manajemen logistik, pemasaran produk, hingga inovasi.
Salah satu contohnya penerapan AI adalah Chatbot sebagai fasilitas untuk memberikan layanan kepada konsumen berupa memberikan jawaban secara responsif yang disiapkan dengan data pertanyaan yang sering ditanyakan.
Contoh lain berupa mengirimkan kampanye pemasaran perusahaan secara otomatis, pesan promosi secara tepat waktu yang relevan kepada para konsumen.
AI mampu memberikan layanan finansial berupa mendeteksi laporan keuangan, manajemen risiko, aset, hingga asuransi keuangan. Untuk memudahkan proses rekrutmen, AI mampu melakukan screening calon karyawan dengan cepat dan tepat.
Teknologi ini mampu memberikan peluang bisnis baru, seperti membuat desain grafis dengan mudah, virtual assistant, aplikasi pemantauan kesehatan, dan program lainnya yang memudahkan manusia dan secara digital.
Kekurangan dan Tantangan Penggunaan Artificial Intelligence
Dengan banyaknya kelebihan dan manfaat yang diberikan oleh AI, tetapi teknologi ini juga memiliki kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu:
- Hanya Bergantung pada Data
Apabila data yang digunakan tidak akurat dan bias, sistem teknologi ini akan menghasilkan produk yang tidak presisi dan tidak adil. Ketidakadilan ini terjadi apabila data yang diperoleh tidak merepresentasikan keberagaman manusia. - Terbatasnya dalam Memahami Konteks
Teknologi ini sangat limit dalam memahami suatu konteks atau perasaan manusia yang pelik atau memahami secara empati. - Risiko Pelindungan Data Pribadi
Data yang diproses akan sangat rentan dari risiko keamanan data tersebut, seperti kebocoran dan penyalahgunaan data. - Potensi Meningkatkan Pengangguran
Dari segala kemampuan AI tersebut nyatanya dapat menggantikan pekerjaan manusia sehingga mempengaruhi lapangan pekerjaan.
Selain itu, penggunaan AI memiliki tantangannya tersendiri, yaitu sebagai berikut:
- Efisiensi
Keperluan teknologi yang cukup mahal sehingga dapat membatasi pengimplementasiannya. - Keamanan Sistem dan Data
Perlunya kebijakan privasi dan perencanaan atas data pribadi yang lebih kompleks dari perusahaan sehingga memberikan jaminan keamanan data bagi konsumen. - Butuhnya Keterampilan Khusus
Perlu mengembangan keterampilan terhadap teknologi ini kepada SDM dengan menyediakan pembelajaran teknologi AI, infrastruktur, serta pelatihan khusus. Namun, hal ini memberikan pengeluaran lebih bagi perusahaan. - Regulasi dan Pertanggungjawaban
Perlunya etika dalam menggunakan AI dengan bertanggung jawab, apabila tidak dilakukan akan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat. - Ketersediaan Data
Data yang harus disediakan harus beragam dan representatif sehingga memberikan akurasi yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan proses pengembangan data untuk membangun model AI yang presisi. - Bekas Karbon
Adanya potensi bekas karbon yang timbul dari penggunaan teknologi ini karena bersumber dari perangkat komputer. - Kurangnya Penjelasan
Penjelasan model AI sangat penting untuk memberitahu model yang dihasilkan yang mudah dipahami oleh manusia, hal ini sebagai dasar dalam pengembangan Explainable AI. Selain itu, perlunya mengedukasi konsumen untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. - Integrasi dan Implementasi
Beriringan dengan tingginya investasi pada teknologi ini, banyak perusahaan yang masih sulit dalam mengharmonisasikan AI ke dalam sistem kerja yang telah ada.
Dengan demikian, teknologi ini memberikan banyak peluang dalam membangun ide secara kreatif dan inovatif dengan memperbaharui pola bisnis sehingga sebagai pelaku bisnis perlunya beradaptasi dan mengadopsi teknologi sebagai penunjang proses bisnis.
Perlunya regulasi dan pemahaman mendalam dalam penggunaan AI sehingga dapat memberikan manfaat secara optimal untuk kegiatan manusia. Pemahaman mendalam mengusung kita untuk lebih siap dalam menghadapi peluang dan tantangan yang dihadirkan.
Sah! Menyediakan layanan berupa jasa legalitas usaha sehingga tidak perlu khawatir dalam menjalankan usahanya, termasuk juga usaha anda yang bergelut di bidang teknologi.
Untuk yang hendak mendirikan suatu usaha dapat berkonsultasi dengan menghubungi WA 085173007406 atau mengunjungi laman sah.co.id
Source:
https://digitaltransformation.co.id/pengertian-artificial-inteleggence/
https://bemu.umm.ac.id/id/berita/mengenal-lebih-dalam-artificial-intelligence-ai.html
https://www.linknet.id/article/artificial-intelligence–dampak-tantangan-dan-manfaat-dalam-bisnis
https://stekom.ac.id/artikel/apa-itu-ai-kecerdasan-buatan-pengertian-kelebihan-kekurangan
https://cloudraya.com/blog/revolusi-ai-dalam-e-commerce-peluang-dan-tantangan-bagi-pelaku-industri/
https://www.cloudeka.id/id/berita/teknologi/kelebihan-dan-kekurangan-artificial-intelligence/