Sah! – Gerakan Pramuka di Indonesia tidak hanya dikenal sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan nonformal, tetapi juga memiliki sejumlah unit usaha yang beroperasi di berbagai sektor. Keberadaan perusahaan-perusahaan ini tidak hanya untuk mendukung kegiatan kepramukaan, tetapi juga untuk meningkatkan kemandirian finansial organisasi. Berikut adalah enam perusahaan skala nasional yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka.
1. PT Bahtera Tunas Mandiri
PT Bahtera Tunas Mandiri adalah salah satu unit usaha terbaru yang didirikan oleh Gerakan Pramuka. Perusahaan ini fokus pada pengadaan seragam untuk anggota Pramuka di seluruh Indonesia. PT Bahtera Tunas Mandiri bekerja sama dengan berbagai pabrik tekstil dalam negeri untuk menyediakan bahan kain seragam yang sesuai dengan standar warna dan berat yang ditetapkan.
Dengan adanya PT Bahtera Tunas Mandiri, diharapkan seragam Pramuka di seluruh Indonesia akan memiliki keseragaman warna, baik untuk atasan cokelat muda maupun bawahan cokelat tua. Selain itu, perusahaan ini juga sedang mempersiapkan usulan untuk seragam baru yang sesuai dengan kiasan dasar dalam pendidikan Gerakan Pramuka. Keberadaan PT Bahtera Tunas Mandiri diharapkan dapat membantu Kwarnas Gerakan Pramuka untuk lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan atau donasi pihak lain.
2. PT Madu Pramuka
PT Madu Pramuka adalah perusahaan yang berawal dari Pusat Apiari Pramuka, sebuah unit usaha yang didirikan pada tahun 1971 atas gagasan Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bapak Mayjen. Dr. Azis Saleh. Pusat Apiari Pramuka didirikan sebagai pusat peternakan lebah modern di Indonesia, dengan tujuan untuk mengembangkan produksi madu berkualitas.
Pada tahun 2005, unit usaha ini resmi menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Madu Pramuka. PT Madu Pramuka kini dikenal luas sebagai pionir perlebahan modern di Indonesia, dan produknya diterima dengan baik di pasar. Selain memproduksi madu, PT Madu Pramuka juga berperan sebagai pusat informasi, taman wisata lebah, dan penyelenggara pelatihan bagi Pramuka dan masyarakat umum.
3. Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur
Buperta Cibubur, yang terletak di wilayah Jakarta Timur, adalah salah satu fasilitas terbesar milik Gerakan Pramuka. Area seluas 210 hektare ini awalnya adalah lahan perkebunan karet yang kemudian diusulkan oleh Ibu Tien Soeharto untuk dijadikan bumi perkemahan bagi anggota Pramuka di Indonesia. Buperta Cibubur telah menjadi tuan rumah berbagai acara kepramukaan berskala nasional dan internasional, termasuk Jambore Nasional dan Jambore Asia Pasifik.
Selain berfungsi sebagai tempat berkemah, Buperta Cibubur juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti arboretum, taman lalu lintas, kolam renang, dan pusat peragaan Satuan Karya. Kwartir Nasional terus mengembangkan area ini dengan tujuan menjadikannya sebagai “Kampus Pramuka” untuk berbagai aktivitas di alam terbuka.
4. Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur
TRW Cibubur, yang dikenal sebagai Taman Bunga Cibubur, adalah area rekreasi seluas 32 hektare yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1980. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali dana guna mendukung kegiatan Pramuka.
Di dalam TRW Cibubur terdapat berbagai fasilitas seperti auditorium, ruang rapat, penginapan, gedung olahraga, kolam renang, dan gedung pertemuan. Area ini juga menjadi tempat untuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Nasional (Pusdiklatnas) dan Perpustakaan Pramuka. Lapangan Gajah Mada di dalam TRW Cibubur sering digunakan untuk upacara Hari Pramuka dengan Pembina Upacara Presiden RI selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.
5. PT Molino
PT Molino adalah salah satu perusahaan tertua milik Gerakan Pramuka yang didirikan pada tahun 1970 oleh Kak Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Perusahaan ini memiliki berbagai bidang usaha, termasuk jasa manajemen acara dan pameran, jasa pemasaran dan sponsorship, serta produksi materi pelatihan kepramukaan. PT Molino berperan penting dalam mendukung finansial Gerakan Pramuka dan menjadi pusat pengembangan kewirausahaan bagi anggota Pramuka.
6. Balai Penerbit Gerakan Pramuka
Balai Penerbit Gerakan Pramuka adalah unit usaha yang didirikan untuk menerbitkan buku-buku tentang kepramukaan. Didirikan pada 9 Maret 2013, perusahaan ini meneruskan peran Balai Penerbit yang sebelumnya ada. Balai Penerbit Gerakan Pramuka menerbitkan berbagai buku, termasuk kursus-kursus Pembina Pramuka, metode pendidikan kepramukaan, dan terjemahan karya-karya asing terkait kepramukaan.
Dengan berkembangnya teknologi internet dan media sosial, Balai Penerbit Gerakan Pramuka diharapkan dapat mengelola konten kepramukaan melalui platform digital, selain tetap menerbitkan buku cetak. Perusahaan ini juga memiliki potensi untuk mengoptimalkan media pramuka yang sudah ada, baik dalam bentuk online maupun cetak.
Keberadaan enam perusahaan skala nasional yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya berfokus pada pendidikan nonformal, tetapi juga memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Melalui unit-unit usaha ini, Gerakan Pramuka mampu mendukung kegiatan kepramukaan secara mandiri, serta berkontribusi pada perekonomian nasional dengan membuka lapangan kerja dan mengembangkan sektor-sektor yang relevan.
Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.
