Sah! – Sosial enterprise atau perusahaan sosial adalah sebuah organisasi yang menggabungkan tujuan bisnis dengan dampak sosial yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Di Indonesia, sosial enterprise dapat dijalankan dalam berbagai bentuk hukum, termasuk perseroan terbatas (PT).
PT sosial ini beroperasi dengan prinsip dasar bahwa keuntungan yang diperoleh bukan hanya digunakan untuk kepentingan pemilik atau pemegang saham, tetapi juga untuk mendukung misi sosial atau lingkungan yang lebih besar.
Karakteristik Sosial Enterprise dalam PT
Secara umum, sosial enterprise yang berbentuk PT memiliki ciri khas sebagai berikut:
- Model Bisnis Berkelanjutan
PT sosial tetap menjalankan prinsip bisnis yang berorientasi pada profit, tetapi dengan tujuan sosial sebagai prioritas utama. Ini berarti perusahaan harus mampu menghasilkan keuntungan untuk mendukung tujuan sosialnya. - Misi Sosial yang Jelas
Perusahaan sosial dalam PT akan memiliki tujuan yang jelas untuk menyelesaikan masalah sosial atau lingkungan. Ini bisa berupa pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan, dan lain-lain. - Keuntungan untuk Dampak Sosial
Keuntungan yang diperoleh dari operasional perusahaan digunakan untuk mendanai atau meningkatkan kegiatan sosial yang lebih besar. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah cross-subsidy, di mana sebagian keuntungan dialokasikan untuk program sosial atau masyarakat yang membutuhkan. - Akuntabilitas dan Transparansi: Sebagai PT yang berorientasi sosial, perusahaan ini wajib transparan dalam melaporkan dampak sosial yang dihasilkan oleh kegiatan bisnis mereka. Banyak PT sosial juga mengadopsi laporan keberlanjutan yang menunjukkan sejauh mana mereka memenuhi tujuan sosial mereka.
Contoh Sosial Enterprise PT
Berikut adalah beberapa contoh sosial enterprise yang berbentuk PT di Indonesia:
1. Go-Tix (Go-Jek) – PT Gojek Indonesia
Go-Tix adalah platform tiket yang dikelola oleh PT Gojek Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga memiliki tujuan sosial. Gojek memiliki berbagai program sosial, seperti program Gojek X Code yang memberikan pelatihan kepada anak-anak muda untuk menjadi software developer dan mendapatkan pekerjaan dengan keterampilan digital.
Selain itu, Gojek mendukung pemberdayaan mitra driver dan usaha kecil dengan meningkatkan pendapatan mereka melalui platform ini.
2. BukuKita – PT BukuKita Indonesia
BukuKita adalah perusahaan e-commerce yang menjual buku-buku dengan harga terjangkau, khususnya untuk masyarakat di daerah terpencil yang sulit mengakses buku. BukuKita juga berfokus pada pemberdayaan pengusaha lokal dan pedagang kecil di daerah, yang sering kali tidak memiliki akses ke pasar digital.
Sebagian keuntungan dari penjualan digunakan untuk mendanai program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat kurang mampu.
3. Warung Pintar – PT Warung Pintar Indonesia
Warung Pintar adalah platform yang bertujuan untuk menghubungkan warung tradisional dengan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Dengan memanfaatkan teknologi, Warung Pintar membantu pemilik warung mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif, memperbaiki manajemen keuangan, dan memberikan pelatihan.
Model bisnis ini tidak hanya bertujuan untuk keuntungan, tetapi juga untuk memberdayakan pemilik warung yang sebagian besar adalah pedagang mikro di Indonesia.
Cara Sosial Enterprise PT Bekerja
Perusahaan sosial dalam bentuk PT beroperasi dengan cara yang mirip dengan PT biasa, namun dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada dampak sosial. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan PT sosial:
1. Pendanaan dan Investasi Sosial
Perusahaan sosial PT seringkali mencari pendanaan atau investasi dari berbagai sumber yang tertarik pada dampak sosial yang dihasilkan. Hal ini bisa meliputi impact investors (investor yang fokus pada dampak sosial selain keuntungan finansial), crowdfunding, atau program-program hibah yang mendukung inisiatif sosial.
Misalnya, investor bisa memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, meskipun pengembalian finansialnya tidak setinggi perusahaan tradisional.
2. Penerapan CSR yang Terintegrasi
Sosial enterprise dalam PT juga sering kali mengintegrasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebagai bagian dari model bisnis mereka. CSR tidak hanya sebagai kegiatan yang dilakukan terpisah dari operasional utama, tetapi lebih sebagai bagian integral dari strategi perusahaan. Misalnya, perusahaan dapat menjalankan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja di komunitas lokal atau membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dari aktivitas produksi mereka.
3. Laporan Dampak Sosial dan Keberlanjutan
Salah satu tantangan bagi PT sosial adalah mengukur dan melaporkan dampak sosial yang dihasilkan. Banyak perusahaan sosial mengadopsi laporan keberlanjutan yang memaparkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas mereka. Ini membantu memastikan bahwa perusahaan tetap transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, baik investor, pelanggan, maupun masyarakat umum.
4. Sertifikasi B-Corp
Beberapa PT sosial dapat mengajukan diri untuk mendapatkan sertifikasi B-Corp, yang merupakan standar internasional bagi perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan sosial dan lingkungan selain keuntungan. Perusahaan yang mendapat sertifikasi B-Corp dianggap telah memenuhi standar tinggi dalam pengelolaan dampak sosial dan lingkungan mereka.
Tantangan yang Dihadapi
Meski memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif, perusahaan sosial dalam bentuk PT juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
- Kesulitan dalam Pengukuran Dampak Sosial
Mengukur dampak sosial secara akurat bisa sulit karena dampak tersebut seringkali bersifat jangka panjang dan tidak selalu dapat diukur dengan angka. - Tantangan Pendanaan
Mencari investor yang memahami dan mendukung tujuan sosial selain keuntungan finansial dapat menjadi tantangan, terutama jika perusahaan sosial masih dalam tahap awal. - Keseimbangan Antara Profit dan Tujuan Sosial
Terkadang, perusahaan sosial harus mencari keseimbangan antara tetap menghasilkan profit dan memenuhi tujuan sosialnya. Terlalu fokus pada salah satu bisa berdampak pada keberlanjutan perusahaan.
Perusahaan sosial dalam bentuk PT adalah model bisnis yang menggabungkan tujuan sosial dan keuntungan. Dengan pendekatan ini, perusahaan tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Meskipun tantangan yang dihadapi tidak sedikit, PT sosial memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Dengan inovasi yang tepat dan kepemimpinan yang kuat, sosial enterprise dalam bentuk PT dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.
Sah! Indonesia sebagai layanan legalitas usaha dan konsultasi hukum bisnis dapat memberikan bantuan untuk proses pendaftaran merek dagang. Kunjungi website Sah! Indonesia untuk mendapatkan perlindungan hukum yang dibutuhkan dan dukungan dalam mengembangkan bisnis Anda!
Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406