Sah! – Kemampuan dalam bernegosiasi untuk kepentingan bisnis sangatlah penting bagi para pelaku usaha dan pihak yang memiliki kepentingan tersebut. Dengan memiliki kemampuan bernegosiasi dapat memperoleh kesepakatan secara win-win solution.
Untuk mengembangkan bisnisnya, suatu perusahaan perlu untuk memiliki hubungan kerja sama dengan pihak lain, dengan bernegosiasi merupakan hal yang sudah mutlak terjadi pada dunia bisnis. Apabila tidak adanya negosiasi sebelumnya, sulit untuk mengembangkan bisnsis.
Mengingat dunia bisnis merupakan adanya keterhubungan antara pemasok, produsen, distributor, konsume, dan pihak eksternal lainnya. Dengan negosiasi, perusahaan dapat meningkatkan bisnis, memakmurkan para pekerja, hingga menaikkan nilai perusahaan.
Dalam bernegosiasi di dunia bisnis terdapat berbagai aspek didalamnya, seperti harga, persyaratan kontrak, jumlah pembelian, waktu pengiriman, kemitraan strategis, hingga pengaturan kontrak secara kompleks.
Keberhasilan dari suatu kesepakatan yang dihasilkan dari negosiasi tidak hanya menguntungkan dari aspek material, tetapi juga membangun hubungan dan keberlanjutan dalam bekerja sama dengan pihak lain.
Definsi Negosiasi
Menurut Robbins, negosiasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan pertukaran barang dan/atau jasa antara satu dengan yang lain untuk menyetujui tingkat kerja sama dari masing-masing pihak.
Menurut Oliver, negosiasi adalah suatu proses transaksi antara kedua belah pihak yang mempunyai hak atas hasil akhirnya sehingga dibutuhkan persetujuan dari para pihak serta adanya proses saling menawar dan menerima untuk mencapai kesepakatan para pihak.
Menurut Patrick Forsyth, negosiasi adalah suatu proses identifikasi, penyusunan, dan persetujuan yang melibatkan berbagai situasi dan syarat dengan berbagai bentuk dari sebuah persetujuan.
Menurut Modul Garuda Sales Institute, negosiasi adalah suatu proses dalam mencapai kesepakatan melalui upaya dalam memperkeceli perbedaan dan meningkatkan persamaan untuk mencapai tujuan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak.
Sementara itu, menurut Harvard Law School, negosiasi bisnis adalah suatu proses tawar-menawar yang diperbuat oleh dua atau lebih entitas perusahaan, lembaga, atau perorangan dalam dunia bisnis.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa negosiasi bisnis merupakan suatu proses tawar-menawar antara satu pihak dengan pihak lainnya dalam mempengaruhi atau bertransaksi untuk kepentingan pihak dalam rangka mengembangkan bisnisnya.
Dengan negosiasi tersebut hasilnya berupa kesepakatan kedua belah pihak atau dengan kata lain untuk mencapai kompromi sehingga dapat diterima dengan baik oleh kedua belah pihak.
Tujuan Negosiasi
Idealnya, negosiasi bertujuan untuk mencari win-win solution sehingga para pihak dapat diuntungkan.
Secara spesifik, negosiasi bertujuan untuk:
- Memperoleh Kesepakatan Bersama
Dengan negosiasi, para pihak dapat saling berdiskusi terkait kepentingannya masing-masing dan melakukan kesepakatan. Maka dari itu, negosiasi dapat mengharmonisasikan permasalahan yang masih kurang jelas menjadi jelas karena telah mencapai kesepakatan.
Dengan bernegosiasi, para pihak dapat menyatukan perbedaan pendapat mereka yang nantinya akan memperoleh kesepakatan bersama.
Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para pihak harus merasa saling membutuhkan, mempunyai kesadaran untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, mempelajari seluruh kemungkinan masalah yang akan terjadi, serta mempelajari juga keinginan dari pihak lain.
Setelah tercapainya kesepakatan tersebut, sangat penting untuk menjaga kepercayaan antarpara pihak agar kedepannya menjadi lebih lancar. - Mengurangi Konflik dan Perbedaan
Terjadinya negosiasi sebenarnya dapat dari berbagai sumber, seperti dari konflik, sengketa, atau kepentingan lainnya. Dengan bernegosiasi, para pihak dapat menyampaikan pandangannya masing-masing sehingga potensi konflik akan berkurang.
Dengan mengurangi konflik atau perbedaan, para pihak harus memahami posisi pihak lain, keinginan, serta permasalahan yang mereka raih. Dengan kepercayaan, para pihak mampu untuk meminimalisasi konflik dan perbedaan yang ada.
Perbedaan dan konflik yang ada tersebut harus didiskusikan dengan baik, menjaga norma kesopanan, adil, serta saling memberikan solusi. - Merujuk Pada Tujuan Praktis
Dari adanya perbedaan pandangan dari para pihak, dengan bernegosiasi para pihak dapat menyatukan pendapatnya dengan mencari persamaan di dalamnya sehingga akan menemukan solusi yang tepat dan membawa keuntungan bagi para pihak. - Menghindari Munculnya Konflik
Dengan negosiasi, konflik dan perbedaan tersebut dapat terhindarkan dan meminimalisasi potensi masalah ataupun adanya pergesekan kepentingan. - Membangun dan Menjaga Hubungan Bisnis
Negosiasi juga dapat bertujuan untuk membangunan dan menjaga hubungan bisnis dalam jangka panjang, menciptakan lingkungan yang sehat dengan saling menghormati dan membentuk kepercayaan sehingga dapat memiliki hubungan kerja sama berkelanjutan. - Mengembangkan Kemitraan
Dengan adanya kesepakatan dari hasil negosiasi tersebut dapat mewujudkan nilai tambah bagi para pihak, seperti berkolaborasi untuk menciptakan inovasi, transaksi bisnis, atau mengembangakan suatu produk secara bersama. - Meningkatkan Keunggulan Bersaing
Dalam proses negosiasi, para pihak dapat menyepakati beberapa persyaratan untuk mewujudkan keunggulan dalam bersaing, misalnya menetapkan harga yang lebih baik ataupun kondisi kontrak yang lebih menguntungkan daripada pesaing. - Pemahaman Mendalam Terkait Kebutuhan Pihak Lain
Perlu meningkatkan pemahaman terkait kebutuhan, keinginan, dan kepentingan dari pihak lain sehingga dapat menciptakan solusi yang tepat dalam memenuhi suatu harapan dan nilai tambah bagi para pihak.
Teknik Negosiasi dan Hal Yang Harus Dihindari
Dalam bernegosiasi perlu melakukan beberapa teknik, antara lain:
- Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan
Menjadi pendengar yang baik mampu untuk memahami keinginan dari pihak lain sehingga dapat membaca situasi kedepannya. - Memahami Posisi Pihak Lain
Dengan teknik ini, dapat melihat berbagai pandangan yang berbeda sehingga dapat memahami kebutuhan, keinginan, dan kehendak dari pihak lain sehingga dapat lebih mudah untuk menyusun strategi kedepannya. - Mempersiapkan Secara Matang
Riset semua hal yang berhubungan dengan pihak lain, menetapkan tujuan dari proses negosiasi, menganlisis pokok permasalahan, menyiapkan solusi yang akan diajukan, serta memprediksi metode yang akan digunakan untuk proses diskusi kedepannya.
Dengan memiliki persiapan yang matang dengan membuat target pencapaian negosiasi, nantinya tidak akan mudah untuk terpengaruh atau teralihkan dalam melakukan kesepakatan.
Dengan riset juga akan menambah informasi dan pengetahuan terkait negosiasi yang akan dilakukan sehingga pendapat tersebut berdasar. - Membuat Penawaran Secara Logis
Penawaran logis harus disesuaikan dengan keadaan yang ada, apabila dari awal sudah memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi, diskusi kedepannya akan menjadi lebih lama dan alot sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan. - Berpedoman pada Prinsip
Memiliki prinsip yang teguh akan membawa ke dalam tujuan awal sehingga tidak terlena dari perlawanan dan termakan emosional dari pihak lain. - Menjauhkan Sikap Emosional
Dalam hal ini, perlu meningkatkan kecerdasan emosional sehingga gestur dan bahasa tubuh dari negosiator akan membawa kesuksesan dalam melakukan perundingan tersebut. - Bersikap Adil
Harus mendengarkan pihak lain berbicara dengan menyampaikan pendapatnya masing-masing serta memberikan penawaran. Dengan begini, akan menjadi lebih terbuka antara satu sama lain sehingga mengetahui hal yang adil atau tidak bagi para pihak. - Menyiapkan Langkah Alternatif
Apabila dalam proses diskusi terjadi kebuntuan, untuk mencari jalan keluar harus memiliki langkah alternatif sehingga akan membawa perundingan tersebut menjadi ke tahap yang lebih berbeda dan membawa pandangan baru.
Beberapa hal yang harus dihindari dalam melakukan proses negosiasi adalah dengan cara:
- Terlalu Mempertahankan Pendapat
Hal ini dapat mengakibatkan diskusi yang panjang dan alot sehingga akan sulit mencapai kesepakatan. Maka dari itu, perlu untuk saling terbuka dan fleksibel dalam menyatakan pandangannya. - Tidak Memahami Posisi Pihak Lain
Hal ini akan sulit untuk memperoleh solusi sehingga perlu untuk memahami pandangan yang berbeda dan lebih fleksibel sehingga solusi yang diperoleh akan menguntungkan kedua belah pihak. - Berambisi dalam Memenangkan Perdebatan
Dalam bernegosiasi prioritas utama adalah kesepakatan bersama untuk memperoleh solusi dari kedua belah pihak, bukan kemenangan tersebut menjadi prioritas utama. - Terlalu Terbawa Emosi
Dengan kecerdasan emosional yang rendah akan sulit untuk mencapai kesepakatan sebagai hasil negosiasi tersebut.
Kemampuan dan Etika dalam Bernegosiasi
Dalam bernegosiasi perlu memiliki beberapa kemampuan, yakni:
- Berbicara secara efektif dan efisien;
- Mendengarkan pihak lain;
- Pemecahan masalah yang baik; dan
- Berkomunikasi secara asertif dengan menjaga rasa hormat lawan bicara.
Selain itu, dalam bernegosiasi juga harus memiliki etika, yaitu erpegang teguh pada etika, nilai personal, dan visi perusahaan sehingga akan membangun hubungan bisnis yang kuat dan adanya kepercayaan yang dijaga.
Sah! Menyediakan layanan berupa jasa legalitas usaha sehingga tidak perlu khawatir dalam menjalankan usahanya di bidang apapun.
Untuk yang hendak mendirikan suatu usaha dapat berkonsultasi dengan menghubungi WA 085173007406 atau mengunjungi laman sah.co.id
Source:
https://www.lmpm.stei.ac.id/negosiasi-bisnis/160/
https://iblam.ac.id/2023/10/26/apa-tujuan-negosiasi-dan-manfaatnya-untuk-bisnis/
https://libera.id/blogs/pentingnya-negosiasi-bisnis-2/
http://riskaseptifani.lecture.ub.ac.id/files/2018/05/2.-Negosiasi-Bisnis.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/negosiasi/#google_vignette
https://iblam.ac.id/2023/10/05/8-teknik-negosiasi-agar-sukses-dalam-menghadapi-suatu-kasus/
https://grahakarya.com/blog/mengenal-negosiasi-bisnis
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-negosiasi-bisnis/
https://glints.com/id/lowongan/pentingnya-negosiasi-bisnis/
https://qontak.com/blog/cara-memenangkan-negosiasi-dalam-bisnis/