Sah! – Di era digital, organisasi kemasyarakatan (ormas) mengalami transformasi besar dalam cara mereka beroperasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Teknologi dan media sosial memungkinkan ormas untuk menjangkau lebih banyak orang, menggalang dukungan, serta mengelola kegiatan secara lebih efektif.
Namun, dibalik kemudahan ini, ada tantangan baru seperti penyebaran hoaks, keamanan data, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi.
Artikel ini akan membahas bagaimana ormas memanfaatkan era digital, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk tetap relevan dan berdampak.
Transformasi Ormas di Era Digital
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara organisasi kemasyarakatan (Ormas) beroperasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan Ormas untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan efektivitas kegiatan mereka.
Tidak lagi terbatas pada lingkup lokal, Ormas kini dapat menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform digital. Oleh karena itu, mereka perlu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi agar dapat menyebarkan informasi serta membangun komunitas secara lebih efisien.
Definisi dan Landasan Hukum Ormas
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2017, organisasi kemasyarakatan atau Ormas didefinisikan sebagai kelompok yang dibentuk secara sukarela oleh masyarakat.
Pembentukan ini didasarkan pada kesamaan aspirasi, kepentingan, serta tujuan dalam berkontribusi terhadap pembangunan nasional yang berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945.
Peran Media Sosial dalam Kegiatan Ormas
Di era digital, media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif bagi Ormas dalam menyebarkan informasi, meningkatkan kesadaran publik, dan mengadvokasi isu-isu sosial. Dengan jangkauan yang luas dan biaya yang relatif murah, platform seperti Facebook, Instagram, Twitter (X), dan TikTok memungkinkan Ormas untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan pemangku kepentingan.
Konten yang menarik, seperti infografis, video edukatif, dan kampanye sosial, dapat membantu menarik perhatian publik serta membangun kesadaran terhadap isu yang diperjuangkan. Selain itu, media sosial juga memungkinkan Ormas untuk menggalang dukungan, baik dalam bentuk partisipasi aktif masyarakat maupun penggalangan dana untuk keberlanjutan program mereka.
Selain menyebarkan informasi, media sosial memungkinkan Ormas untuk merespons isu-isu sosial dengan cepat. Dalam situasi darurat seperti bencana alam atau pelanggaran hak asasi manusia, Ormas dapat dengan segera mengeluarkan pernyataan resmi, menyebarkan petisi, atau mengajak masyarakat untuk terlibat dalam aksi solidaritas.
Kecepatan dalam menyampaikan informasi ini sangat penting untuk menarik perhatian publik dan menggerakkan aksi nyata. Di sisi lain, media sosial juga berperan dalam membangun interaksi yang lebih dekat antara Ormas dan masyarakat. Fitur komentar, polling, serta diskusi daring memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan opini dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan Ormas.
Tantangan Ormas di Era Digital: Hoaks dan Keamanan Data
Meskipun era digital membawa berbagai manfaat bagi Ormas, ada pula tantangan besar yang harus dihadapi, seperti diantaranya:
- Keterbatasan Akses dan Infrastruktur Teknologi
Tidak semua Ormas memiliki akses terhadap perangkat teknologi dan internet yang stabil. Keterbatasan ini terutama dirasakan oleh Ormas kecil atau yang beroperasi di daerah terpencil. Tanpa infrastruktur yang memadai, mereka kesulitan memanfaatkan teknologi untuk administrasi, komunikasi, dan promosi program.
Solusinya, Ormas dapat mencari dukungan dari pemerintah atau lembaga yang menyediakan bantuan teknologi.
- Informasi yang Tidak Akurat (Hoaks dan Disinformasi)
Di era digital, informasi menyebar dengan cepat, termasuk berita hoaks yang dapat merugikan Ormas. Jika tidak memiliki strategi komunikasi yang baik, Ormas bisa kesulitan menyampaikan pesan yang benar kepada masyarakat.
Hoaks yang tersebar luas juga bisa menurunkan kredibilitas organisasi. Untuk mengatasinya, Ormas perlu memiliki tim khusus yang bertanggung jawab dalam memverifikasi dan menyampaikan informasi dengan akurat.
- Ancaman Keamanan Siber dan Perlindungan Data
Dengan semakin banyaknya aktivitas Ormas yang beralih ke dunia digital, risiko serangan siber juga meningkat. Data anggota, donatur, dan dokumen penting bisa menjadi target peretasan atau penyalahgunaan.
Kurangnya kesadaran tentang keamanan digital dapat menyebabkan kebocoran informasi yang merugikan organisasi. Untuk menghindarinya, Ormas perlu menerapkan perlindungan data yang ketat, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor.
Inovasi dan Digitalisasi dalam Kegiatan Ormas
Agar tetap relevan di era digital, Ormas harus berinovasi dan mengadopsi teknologi dalam berbagai aspek operasionalnya. Banyak Ormas yang mulai menerapkan sistem digital, seperti penggunaan aplikasi untuk pengelolaan anggota, platform daring untuk edukasi, hingga crowdfunding guna mendukung kegiatan sosial mereka.
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan chatbot pun mulai dimanfaatkan untuk merespons pertanyaan masyarakat secara otomatis. Dengan pendekatan ini, Ormas dapat meningkatkan efisiensi serta memperluas jangkauan program mereka untuk lebih berdampak di masyarakat.
Masa Depan Ormas: Peluang dan Strategi di Dunia Digital
Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan era digital, Ormas perlu mengadopsi strategi yang tepat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Peningkatan Literasi Digital
Literasi digital menjadi kunci utama bagi Ormas agar anggotanya dapat mengakses, menganalisis, serta menyebarluaskan informasi dengan bijak. Dengan pemahaman yang baik mengenai dunia digital, anggota Ormas dapat menghindari penyebaran hoaks serta lebih efektif dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan sosial.
Pelatihan rutin mengenai keamanan digital, analisis data, dan strategi komunikasi daring dapat membantu Ormas memaksimalkan perannya dalam masyarakat. Dengan meningkatnya literasi digital, Ormas juga dapat membangun reputasi yang lebih kuat sebagai organisasi yang adaptif dan profesional.
- Pemanfaatan Media Sosial dan Platform Digital
Media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat terhadap program-program Ormas. Dengan strategi konten yang tepat, Ormas dapat membangun komunitas digital yang aktif, menyebarkan informasi dengan cepat, serta mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
Selain media sosial, platform digital seperti situs web, forum daring, dan aplikasi berbasis komunitas juga dapat digunakan untuk memperkuat komunikasi serta transparansi organisasi. Dengan pendekatan yang tepat, kehadiran digital Ormas dapat menjadi sarana utama dalam memperjuangkan visi dan misinya di era modern.
- Pengembangan Infrastruktur Teknologi
Untuk mendukung transformasi digital, Ormas perlu berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi yang memadai. Infrastruktur ini mencakup sistem pengelolaan data anggota, platform komunikasi internal yang efisien, serta penyimpanan berbasis cloud untuk mempermudah akses informasi.
Dengan sistem teknologi yang kuat, Ormas dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi ketergantungan pada metode konvensional yang sering kali kurang efektif. Selain itu, pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) atau big data juga dapat membantu Ormas dalam menganalisis isu sosial dan merancang strategi yang lebih tepat sasaran.
- Keterlibatan dalam Dialog Publik
Ormas memiliki peran penting dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, dan keterlibatan dalam diskusi publik menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengaruhnya. Dengan aktif berpartisipasi dalam forum online, seminar daring, serta diskusi media sosial, Ormas dapat menjadi suara yang lebih didengar dalam berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan.
Selain itu, keterlibatan dalam dialog publik juga membantu Ormas membangun jaringan yang lebih luas dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, dan organisasi lainnya. Dengan pendekatan yang strategis, Ormas dapat semakin diperhitungkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan publik yang berdampak pada masyarakat luas.
Dengan menerapkan strategi ini, Ormas tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era digital.
Kesimpulan
Transformasi digital telah membawa perubahan besar bagi organisasi kemasyarakatan (Ormas) dalam menjalankan perannya di masyarakat. Teknologi dan media sosial menjadi alat utama yang membantu mereka menjangkau lebih banyak orang, meningkatkan transparansi, serta mengoptimalkan program kerja.
Namun, di balik berbagai manfaatnya, terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti penyebaran berita hoaks, keamanan data, dan adaptasi terhadap teknologi. Dengan menerapkan inovasi digital serta sistem perlindungan yang kuat, Ormas dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
Keberlanjutan Ormas di era digital sangat bergantung pada kemampuannya dalam mengadopsi teknologi untuk mendukung efektivitas dan eksistensinya.
Sah! menawarkan layanan pengurusan legalitas usaha dan pembuatan izin HAKI, termasuk pendaftaran hak cipta. Dengan layanan ini, Anda dapat menjalankan aktivitas lembaga atau usaha tanpa rasa khawatir.
Bagi yang berencana untuk mendirikan lembaga/usaha atau mengurus legalitas usaha bisa menghubungi WA 0851 7300 7 atau dapat kunjungi laman Sah.co.id
Source:
https://www.rri.co.id/lain-lain/426782/era-digital-ormas-islam-harus-jadi-pemain
https://aptika.kominfo.go.id/2021/10/pentingnya-pelindungan-data-pribadi-di-era-digital
https://kesbang.jogjakota.go.id/detail/index/35092
https://www.kompasiana.com/rajainstitute/64bb6c834addee08ea44eda2/digitalisasi-al-washliyah
https://ojs.unimal.ac.id/index.php/AAJ/article/view/16718
https://djppi.komdigi.go.id/news/adaptasi-menuju-masyarakat-digital