Sah! – Pendidikan adalah investasi jangka panjang — bukan hanya untuk siswa, tapi juga untuk para pendirinya. Tapi tahukah kamu? Sebelum membangun sebuah sekolah, pesantren, atau lembaga pelatihan, hal pertama yang perlu dipikirkan adalah bentuk hukumnya. Apakah itu harus yayasan, atau ada bentuk lain yang cocok?
Dalam artikel ini, kita bahas tuntas pilihan bentuk lembaga pendidikan yang legal, cocok, dan efektif untuk jangka panjang di Indonesia.
Kenapa Harus Pikirkan Bentuk Hukumnya?
Karena bentuk lembaga menentukan:
- Legalitas dan izin operasional
- Cara pengelolaan keuangan
- Struktur organisasi
- Keberlanjutan saat terjadi pergantian kepengurusan
Dengan kata lain, bentuk kelembagaan bukan soal administratif semata tapi juga fondasi bagi masa depan lembagamu.
Yayasan: Pilihan Paling Umum (dan Aman)
Yayasan adalah bentuk paling populer dan direkomendasikan untuk mendirikan sekolah atau kampus swasta.
Kenapa?
- Nirlaba: Cocok untuk dunia pendidikan yang bersifat pelayanan sosial, bukan bisnis.
- Stabil: Tidak bergantung pada satu orang saja.
- Diakui oleh pemerintah: Proses perizinan sekolah lebih lancar.
- Bisa mengelola aset: Properti, dana donatur, dan sebagainya bisa ditangani secara aman.
Contoh lembaga: Sekolah swasta, madrasah, pesantren, universitas swasta.
Perkumpulan: Cocok untuk Komunitas dan Sekolah Alternatif
Kalau kamu membangun lembaga pendidikan bersama teman-teman, komunitas, atau organisasi sosial, perkumpulan bisa jadi opsi menarik.
Ciri khasnya:
- Anggotanya aktif, tidak seperti yayasan yang hanya diurus oleh pembina-pengurus-pengawas.
- Cocok untuk pendidikan berbasis komunitas, gerakan belajar mandiri, atau sekolah non-formal.
Tapi, perlu dicatat: bentuk ini kurang ideal untuk sekolah formal karena regulasi pendidikan Indonesia lebih familiar dengan yayasan.
Badan Usaha / PT: Boleh, Tapi Terbatas
Pendidikan seharusnya bukan murni bisnis, jadi pemerintah tidak menganjurkan pendirian sekolah formal oleh PT.
Tapi kalau hendak membuat bimbel, kursus bahasa, pelatihan kerja, platform edutech, dan lain-lain bentuk PT bisa digunakan. Tetapi tetap perlu etika dan tanggung jawab sosial yang perlu diperhatikan.
Pemerintah: Sekolah Negeri dan Resmi
Tentu saja, lembaga pendidikan bisa juga didirikan oleh pemerintah pusat atau daerah.
Contoh: SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri, Universitas Negeri.
Kelebihannya? Dibiayai negara. Tapi kelemahannya: tidak bisa dimiliki pribadi atau dikelola secara independen.
Jadi, pilihan mana yang paling cocok?
Tujuan Bentuk Lembaga yang Disarankan Sekolah formal swasta Yayasan Sekolah komunitas / alternatif Perkumpulan Kursus / bimbel Yayasan atau PT Sekolah negeri Pemerintah / Pemda Pesantren / kampus Yayasan
Penutup: Bentuk Hukum Fondasi Kuat
Mendirikan lembaga pendidikan itu seperti menanam pohon besar. Pilihlah akar (bentuk hukum) yang kuat agar lembagamu tumbuh subur dan memberi manfaat jangka panjang.
Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.
Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406