Berita Hukum Legalitas Terbaru

PT Perorangan Apa Bisa Mendirikan PT Umum? Jangan Salah Ternyata Begini

Ilustrasi Pendirian Badan Usaha PT (Perseroan Terbatas)

Sah! – Perseroan Terbatas (PT) adalah salah satu bentuk badan usaha yang paling populer di Indonesia, dikenal karena statusnya sebagai badan hukum yang memberikan perlindungan hukum bagi para pemiliknya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah memperkenalkan konsep PT Perorangan, yang memungkinkan satu orang saja untuk mendirikan PT.

Namun, ini memunculkan pertanyaan, apakah PT Perorangan bisa mendirikan PT umum (PT biasa)? Artikel ini akan membahas apakah PT Perorangan bisa mendirikan PT umum, serta aturan dan prosedur yang harus dipahami.

1. Pengertian PT Perorangan dan PT Umum

PT Perorangan adalah bentuk badan usaha yang baru diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja. PT Perorangan hanya bisa didirikan oleh satu orang dan ditujukan untuk usaha mikro dan kecil.

PT Perorangan memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan PT umum, tidak membutuhkan minimal dua pendiri, dan lebih mudah dalam hal administrasi.

PT Umum (PT biasa) adalah bentuk badan hukum yang didirikan oleh minimal dua orang atau lebih, dengan modal yang terbagi dalam saham. PT umum memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks, dengan adanya direksi, komisaris, dan pemegang saham, serta persyaratan modal yang lebih tinggi dibandingkan PT Perorangan.

2. Bisakah PT Perorangan Mendirikan PT Umum?

Secara hukum, PT Perorangan tidak dapat mendirikan PT umum. Hal ini karena PT Perorangan adalah entitas yang secara legal berbeda dari PT umum.

PT Perorangan hanya memungkinkan satu orang sebagai pendiri dan pemilik saham, dan tidak memiliki kapasitas hukum untuk mendirikan entitas lain, termasuk PT umum.

Namun, pemilik PT Perorangan (perorangan) dapat mendirikan PT umum dengan menggunakan identitas pribadinya, bukan melalui PT Perorangan.

Dalam hal ini, pemilik PT Perorangan harus mengikuti prosedur standar yang berlaku untuk pendirian PT umum, termasuk memenuhi persyaratan modal dan memiliki minimal satu rekan pendiri lainnya.

3. Prosedur Pendirian PT Umum oleh Pemilik PT Perorangan

Meskipun PT Perorangan tidak bisa mendirikan PT umum secara langsung, pemiliknya bisa mendirikan PT umum secara pribadi. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti:

1. Mencari Rekan Pendiri:

  • PT umum harus didirikan oleh minimal dua orang. Pemilik PT Perorangan perlu mencari minimal satu rekan pendiri lainnya untuk mendirikan PT umum.

2. Penyusunan Akta Pendirian:

  • Bersama rekan pendiri, pemilik PT Perorangan harus menyusun akta pendirian PT melalui notaris. Akta ini harus mencantumkan informasi lengkap mengenai nama perusahaan, tujuan usaha, modal dasar, modal setor, serta susunan direksi dan komisaris.

3. Pendaftaran ke Kemenkumham:

  • Setelah akta pendirian selesai, notaris akan mendaftarkan PT umum ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk mendapatkan status badan hukum.

4. Pengurusan Izin Usaha dan NPWP:

  • Setelah PT umum resmi didirikan, langkah berikutnya adalah mengurus izin usaha sesuai dengan jenis usaha yang akan dijalankan dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk keperluan perpajakan.

4. Pertimbangan dalam Mendirikan PT Umum

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mendirikan PT umum, terutama jika Anda sudah memiliki PT Perorangan:

1. Struktur Manajemen:

  • PT umum memiliki struktur manajemen yang lebih formal dan kompleks dibandingkan PT Perorangan. Ada pembagian peran yang jelas antara direksi, komisaris, dan pemegang saham.

2. Modal dan Biaya:

  • Modal dasar untuk mendirikan PT umum biasanya lebih besar dibandingkan dengan PT Perorangan. Selain itu, biaya administrasi dan operasional juga lebih tinggi, mengingat kompleksitas struktur dan persyaratan hukum yang lebih ketat.

3. Kepatuhan terhadap Regulasi:

  • PT umum harus mematuhi berbagai regulasi yang lebih ketat, termasuk pelaporan keuangan yang harus diaudit, rapat umum pemegang saham, dan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan.

4. Perlindungan Hukum:

  • PT umum menawarkan perlindungan hukum yang lebih baik bagi para pemiliknya. Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, sehingga aset pribadi mereka terlindungi dari risiko bisnis.

5. Keuntungan dan Tantangan Mendirikan PT Umum

Mendirikan PT umum menawarkan sejumlah keuntungan, namun juga disertai dengan tantangan:

Keuntungan:

  • Perlindungan Hukum: Tanggung jawab pemegang saham terbatas, yang berarti risiko bisnis tidak akan berdampak pada aset pribadi.
  • Akses ke Modal: PT umum lebih mudah mendapatkan akses ke modal eksternal, termasuk pinjaman bank dan investasi.
  • Kredibilitas: PT umum memiliki kredibilitas yang lebih tinggi di mata mitra bisnis dan investor.

Tantangan:

  • Biaya dan Modal: Pendirian dan operasional PT umum memerlukan biaya dan modal yang lebih besar.
  • Kepatuhan Hukum: PT umum harus mematuhi regulasi yang lebih ketat, yang memerlukan manajemen yang lebih profesional.

Meskipun PT Perorangan tidak dapat mendirikan PT umum secara langsung, pemilik PT Perorangan dapat mendirikan PT umum secara pribadi. Proses pendirian PT umum memerlukan persetujuan dari minimal satu rekan pendiri lainnya dan harus melalui prosedur hukum yang berlaku, termasuk pembuatan akta pendirian dan pendaftaran ke Kemenkumham.

Bagi pemilik PT Perorangan yang ingin mengembangkan usahanya ke skala yang lebih besar, mendirikan PT umum bisa menjadi langkah yang tepat.

Namun, penting untuk mempertimbangkan semua aspek terkait, termasuk struktur manajemen, modal yang diperlukan, dan kepatuhan terhadap regulasi yang lebih ketat.

Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat, pendirian PT umum bisa menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.

Jika membutuhkan konsultasi legalitas bisa klik tombol WhatsApp di kanan bawah atau melalui 0851 7300 7406

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *