Berita Terbaru Hari Ini, Update dan Terpercaya
banner 728x250
News  

Profil Syahar Diantono, Calon Kuat Pengganti Listyo Sigit Prabowo

Syahar Diantono kini menjadi sorotan publik
Syahar Diantono kini menjadi sorotan publik

Sah! – Komjen Pol Syahar Diantono kini menjadi sorotan publik setelah resmi ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Perwira tinggi yang lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 2 Februari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, satu angkatan dengan Listyo Sigit.

Sejak awal kariernya, Syahar dikenal sebagai sosok yang meniti jalur panjang di kepolisian, khususnya di bidang reserse, hingga akhirnya dipercaya menduduki kursi teratas dalam struktur Polri.

Karier kepolisian Syahar dimulai dari bawah dengan pengalaman beragam di kepolisian daerah. Pada 2005 ia dipercaya menjabat Kasat II Ditreskrim Polda Jawa Timur, lalu kemudian menjadi Kapolres Pasuruan Kota dan Kapolres Pasuruan.

Namanya semakin dikenal ketika pada 2011 ia menduduki posisi sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Jawa Timur.

Setahun berselang, ia ditarik ke Mabes Polri untuk menjadi Kasubdit VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri. Pada 2014, Syahar kembali ke daerah sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepulauan Riau.

Perjalanan kariernya tak berhenti di situ. Pada 2018, ia diberi amanah menjabat Kabag Penum Divisi Humas Polri, posisi strategis yang menuntutnya mampu menjadi juru bicara institusi di tengah derasnya arus informasi publik.

Tak lama berselang, ia juga dipercaya sebagai Kepala Biro Pengelolaan Informasi dan Data (Karo PID) Divisi Humas Polri. Pada 2020, Syahar kembali ke bidang reserse ketika ditunjuk sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri.

Di jabatan ini, ia sempat menangani kasus besar, antara lain dugaan penyelundupan ekspor benih lobster yang melibatkan jaringan besar.

Karier Syahar terus melesat setelah itu. Pada 2021 ia naik menjadi Wakil Kepala Bareskrim (Wakabareskrim) Polri, sebelum kemudian dipercaya sebagai Kepala Divisi Propam Polri di tengah isu besar kasus Ferdy Sambo.

Penempatan Syahar di Propam kala itu dianggap sebagai upaya membersihkan institusi dari krisis kepercayaan publik. Setelah menyelesaikan tugas di Propam, ia kemudian diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri pada 28 Juni 2024.

Di posisi ini, Syahar terlibat dalam penguatan intelijen kepolisian di tengah dinamika politik dan keamanan nasional.

Puncak kariernya datang pada 5 Agustus 2025 ketika ia resmi ditunjuk menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri menggantikan Komjen Wahyu Widada.

Penunjukan ini dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat itu, menegaskan kepercayaan penuh institusi kepolisian kepada Syahar.

Dengan jabatan strategis di Bareskrim—salah satu posisi paling vital di tubuh Polri—Syahar semakin mengukuhkan dirinya sebagai figur yang disiapkan menjadi calon kuat Kapolri.

Rekam jejak panjangnya dalam menangani kasus besar turut mempertebal kepercayaan terhadap dirinya. Syahar tercatat ikut menangani kasus pembunuhan berencana yang melibatkan Ferdy Sambo, serta kasus narkoba yang menyeret mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa.

Penanganan kasus-kasus besar itu membuat namanya semakin dikenal publik dan memperkuat reputasinya sebagai perwira yang tegas sekaligus berintegritas.

Selain itu, sejumlah media menyoroti bahwa Syahar Diantono bersama Komjen Dedi Prasetyo disebut sebagai dua calon kuat Kapolri pengganti Listyo Sigit, dengan inisial “D” dan “S” yang sempat ramai dibicarakan.

Kehadiran mereka menandakan regenerasi di tubuh Polri, dengan figur-figur berpengalaman yang siap membawa institusi ke arah yang lebih profesional dan modern.

Kini, dengan pengangkatannya sebagai Kapolri, Syahar Diantono memikul harapan besar. Publik berharap ia mampu melanjutkan agenda reformasi Polri, memperkuat kepercayaan masyarakat, dan memastikan program prioritas pemerintah berjalan lancar.

Latar belakang panjangnya di bidang reserse, kehumasan, hingga intelijen, membuatnya dianggap sebagai sosok yang komplet—memiliki pengalaman teknis sekaligus kemampuan komunikasi publik yang mumpuni.

Sebagai Kapolri, Syahar juga akan menghadapi tantangan besar mulai dari penguatan integritas internal Polri, pemberantasan kejahatan transnasional, hingga penegakan hukum yang adil dan transparan.

Dengan reputasi dan rekam jejak yang ia miliki, banyak pihak menaruh harapan agar kepemimpinannya dapat membawa institusi Polri lebih modern, humanis, serta makin dipercaya masyarakat.***