Berita Hukum Legalitas Terbaru

Ketika PT jadi tameng Korupsi : Belajar dari Skandal Puch Son Group Vietnam

Ilustrasi PT jadi tameng Korupsi

Sah ! – Membahas anatomi dari tindak Pidana Korupsi memang tidak ada habisnya.Terlebih lagi jika memandang dari sudut Perseroan Terbatas sebagai Subjek Hukum yang memiliki hak dan kewajiban selayaknya manusia. Pada dasarnya, PT bertujuan untuk aktivitas bisnis yang sah. Dengan adanya PT, perlindungan hukum dapat diberikan bagi para pemegang saham. Namun ternyata, karakteristik inilah yang membuatnya rentan menjadi alat kejahatan.  

Goncangan yang cukup hebat melanda Vietnam, Negeri Naga Biru, ketika menguak skandal korupsi yang mencoreng nama baik investasi dan tata kelola pemerintahan. Kasus ini bukan hanya sekedar penggelapan biasa, tetapi juga “pencurian” triliunan Rupiah, dengan kerugian mencapai lebih dari 504 miliar VND. Tokoh utama yang terlibat ialah Nguyen Van Hau, seorang Ketua dan CEO dari Phuc Son Group.  Perusahan ini merupakan perusahan induk berbentuk Joint Stock Company. Nguyen Van Hau mendirikan perusahaan ini pada tahun 2004 dengan nama Phuc Son Trading and Construction Co., Ltd. Sebagai dalang kasus korupsi ini, ia tentu tidak bertindak sendiri. Ia juga melibatkan sejumlah mantan pejabat tinggi provinsi. 

Celah hukum yang dimanfaatkan 

Sebagai seorang Ketua dan CEO, Nguyen Van Hau menyuap berbagai pejabat dalam jumlah yang begitu besar demi mendapat keuntungan ilegal bagi perusahaannya dengan proyek-proyek yang berada di provinsi Vinh Phuc dan Quang Ngai. Nguyen Van Hau juga menggunakan anak perusahaan Phuc Son Group, Thang Long Company, untuk mengamankan berbagai proyek mereka.

Nguyen Van Hau tidak hanya menjamin proyek, tetapi juga melanggar regulasi tender dengan memanfaatkan informasi orang dalam untuk memanipulasi hasil lelang, yang merugikan negara. Aksinya menyeret mantan pejabat tinggi, termasuk Sekretaris Komite Partai Provinsi Vinh Phuc, Direktur Departemen Perhubungan, dan Ketua Komite Rakyat Provinsi Quang Ngai. Ia juga membentuk perusahaan cangkang untuk menyembunyikan kepemilikan, menghindari pajak, dan memfasilitasi transaksi ilegal.

Phuc Son Group dan anak perusahaannya diduga merekayasa laporan keuangan dengan mencatat biaya operasional fiktif atau yang dilebih-lebihkan. Mereka juga memalsukan dokumen seperti faktur dan kuitansi untuk mendukung manipulasi tersebut. Akibatnya, dana perusahaan mengalir ke rekening pribadi Nguyen Van Hau.

Dampak Modus Korupsi Lewat Perusahaan Cangkang

Sebagai badan hukum yang juga terlibat dalam tindak pidana ini. Pemerintah Vietnam juga menjatuhkan denda tambahan sebesar VND768 triliun kepada Phuc Son Group. Pengenaan denda yang begitu besar juga berdampak dari pion-pion penggerak bagi Perusahaan itu sendiri. Namun, alur korupsi yang memanfaatkan Perseroan Terbatas sebagai alat menegaskan bahwa masalah utamanya bukan terletak pada bentuk PT itu sendiri. Melainkan integritas individu dan juga upaya yang lebih keras dari lembaga-lembaga pemberantas korupsi, terkhususnya yang ada di Indonesia. 

Kasus ini tentu secara nyata memiliki dampak yang signifikan kepada Negara dan Masyarakat. Pemerintah Indonesia masih menerapkan prinsip Beneficial Ownership secara terbatas meskipun Undang-Undang PT sudah berlaku, sehingga kasus ini tergolong mirip dengan praktik suap di Indonesia.

Akhir kata Skandal Puch Son Group ini membuktikan bahwa rentannya PT dan Undang-undang, memberikan kejahatan merajalela dalam memberikan PT bisa jadi alat kejahatan yang terorganisir. 

Source : 

https://vir.com.vn/phuc-son-group-pays-293-million-usd-to-fully-cover-damages-131949.html

https://vietnamnews.vn/society/1720152/major-corruption-trial-over-phuc-son-group-scandal-begins.html

https://www.thestar.com.my/aseanplus/aseanplus-news/2025/03/18/phuc-son-group-chairman-accused-of-paying-millions-in-bribes-to-secure-major-projects-in-vietnam

https://www.cnbcindonesia.com/market/20250221095520-17-612478/kronologi-kasus-mega-korupsi-jiwasraya-hingga-akhirnya-ditutup-ojk

https://vir.com.vn/phuc-son-group-pays-293-million-usd-to-fully-cover-damages-131949.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *