Pengusaha harus melengkapi beberapa persyaratan hukum ketika menjalankan bisnis. Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan ketika memulai bisnis. Hal ini terkait dengan pendanaan dan pengembangan usaha serta memerlukan izin usaha yang masih berlaku. Salah satu syarat sahnya adalah memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kepemilikan SBU sangat penting bagi bisnis, terutama jika berencana untuk berpartisipasi dalam tender milik pemerintah di masa mendatang. Jadi, apa itu SBU dan apa perbedaan SKA, SKT dan SKK Konstruksi?
Pengertian SBU 2022
SBU merupakan sertifikat yang dirilis LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) secara resmi sebagai tanda bahwa sebuah badan usaha telah layak mengoperasikan usahanya. atau bisa untuk pembuktian kemampuan badan usaha dalam mengoperasikan kegiatan pengadaan barang atau jasa sesuai dengan klasifikasi bidang, sub bidang, dan yang tertera pada Sertifikat Badan Usaha
Atau dapat diambil kesimpulan bahwa SBU merupakan semacam alat ukur kualitas sebuah perusahaan konstruksi. Selain itu dengan memiliki sertifikat SBU maka akan diperoleh keuntungan.
Atau juga bisa diartikan sebagai surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menunjukkan kelangsungan kegiatan usaha suatu perusahaan. Di Indonesia, SBU diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) di bawah pengawasan Menteri PUPR RI.
Penerapan SBU di Indonesia akan dilaksanakan pada tahun 2021 melalui PUPR (Peraturan Menteri Perumahan Rakyat) No. BK0301-Mn-/2289 mulai berlaku belum lama ini.
Peraturan ini mengatur bahwa SBU dan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi (SKK-K) merupakan bukti legalitas badan usaha dan dapat digunakan sebagai kualifikasi bagi perusahaan untuk memikul tanggung jawab di bidangnya.
Lantas, apa itu SBU SKA dan SKT dan apa bedanya?
Perbedaan SKA, SKT dan SKK
SKA atau Sertifikat Profesi dan SKT atau Sertifikat Teknis yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) merupakan salah satu syarat untuk membuat Sertifikat Badan Usaha (SBU) atau Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) secara online. Berikut perbedaan SKA/SKT.
Sertifikat Profesi (SKA)
SKA merupakan sertifikat yang menunjukkan kemampuan kerja para ahli industri konstruksi. SKA diperlukan untuk diidentifikasi sebagai pemimpin teknis atau departemen dalam proyek konstruksi.
SKA (Sertifikat Keahlian) dibagi menjadi tiga kategori.
- dasar
- tengah
- muda
Sertifikat Keterampilan (SKT)
Lalu ada SKT, yang dikatakan sebagai bukti bahwa memiliki keterampilan yang sama atas dasar apa yang menentukan sebagai PJT atau pemimpin teknologi.
SKT (Sertifikat Keterampilan) dibagi menjadi tiga kategori.
- kelas utama
- kelas menengah
- tingkat 3
Sertifikat teknis pekerjaan konstruksi
Lebih dikenal dengan Sertifikat Keterampilan Kerja atau SKK-Konstruksi merupakan istilah baru dalam nomenklatur Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat Keterampilan (SKT). Konstruksi SKK 2022 sendiri memiliki jenjang yang biasa dikenal dengan kualifikasi SKA dan SKT.
- Tingkat 9 – Pakar Utama
- Tingkat 8 – Asisten Profesional
- Tingkat 7 – Profesional Muda
- Tingkat 6 – Teknisi/Analis
- Tingkat 5 – Teknisi/Analis
- Tingkat 4 – Teknisi/Analis
- Tingkat 3 – Operator
- Tingkat 2 – Operator
- Tingkat 1 – Operator
Fitur Konstruksi SKA SKT/SKK
Sebagaimana diumumkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), peran SKA dan SKT secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
- Continuing Professional Development (CPD) adalah program pengembangan kompetensi dan pelatihan pada tingkat profesional atau mahir.
- Pekerja konstruksi Indonesia harus mampu menunjukkan kekuatan dan kemampuannya untuk mendukung industri konstruksi yang inovatif dan kompetitif.
- Hal ini menjadikan bisnis jasa konstruksi Indonesia kuat, handal dan kompetitif serta menghasilkan penugasan konstruksi yang berkualitas.
- Untuk memenuhi kebutuhan tenaga konstruksi dalam dan luar negeri,
- Sebagai pendukung spesialisasi tenaga kerja konstruksi
- Penjaminan mutu kompetensi sesuai dengan pelatihan dan keterampilan pekerja konstruksi.
Selain itu, dengan sertifikasi SKA dan SKT yang dimiliki oleh pekerja konstruksi, beberapa investor dan perusahaan konstruksi luar negeri dapat memperoleh pekerja konstruksi Indonesia tanpa penalti.
Dokumen Kelengkapan Pengajuan SKA serta SKK
- Lampiran KTP
- NPWP pribadi (SKT tak memerlukan NPWP)
- CV (Curriculum Vitae)
- Pas Photo
- Ijazah pendidikan terakhir
- Nomor kontak/telepon pribadi yang aktif
- Riwayat/pengalaman bekerja pada bidang proyek yang pernah dikerjakan
- Surat permohonan resmi
- Dokumen yang dilampirkan atau dikirimkan haruslah jelas, Disarankan agar memakai format JPG / PDF.
Dan masa berlaku SKA hanya 3 tahun, dan SKK sampai 5 tahun setelah penerbitan sertifikat. Selain persyaratan di atas, pelamar harus menyelesaikan penilaian mereka sendiri.
Pendaftaran SKK dan SKA
Manfaat terakhir adalah meningkatkan produktivitas kerja. Untuk menjadi ahli, harus mencapai tingkat sertifikasi ini. Untuk alasan ini, ujian biasanya dilakukan oleh lembaga terakreditasi dan pelatihan disediakan. Dimana pendidikan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang profesi.
Cek sertifikat SKK dan SKA secara online
Setelah menerima sertifikat, dapat dilakukan pemeriksaan situs web untuk melihat apakah sertifikat yang Anda miliki benar-benar valid. Berikut langkah-langkahnya.
- Masuk ke website resmi LPJK dan klik linknya.
- Setelah itu, lihat kolom di sisi kiri layar ponsel
- Masukkan nama untuk diverifikasi di kolom. Nama mengikuti formulir SKA/SKK. Juga dapat memasukkan nomor kartu ID/KTP pemohon
- Kemudian klik tombol “Proses”.
- Kemudian akan muncul tampilan nama dan data biometrik.
Itulah informasi mengenai perbedaan SKA SKT dan SKK Konstruksi. Bagi yang ingin mendirikan badan hukum perseorangan atau melegalkan atau mendaftarkan izin lainnya dapat mengakses laman www.sah.co.id yang menyediakan layanan berupa pengurusan legalitas usaha. Jadi tidak perlu khawatir dengan aktivitas perusahaan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui pesan instan WhatsApp di https://wa.me/628562160034.