Sah! Perjalanan dunia industri selalu bergerak maju dan tak pernah berhenti pada satu fase. Selama hampir satu dekade terakhir, fokus utama tertuju pada adaptasi Revolusi Industri 4.0. Namun kini, muncul wacana baru yang disebut sebagai Revolusi Industri 5.0.
Jika sebelumnya teknologi dipandang sebagai alat yang menggantikan manusia, maka era terbaru ini menghadirkan sudut pandang yang berbeda. Pertanyaan penting pun muncul: apakah transformasi ini akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi digital, atau justru menghadirkan ancaman baru yang harus diantisipasi?
Dari Industri 4.0 ke 5.0: Pergeseran Arah
Industri 4.0 identik dengan otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), big data, robotika, dan Internet of Things (IoT). Tujuan utamanya jelas: meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan kata lain, mesin mampu bekerja tanpa lelah, data diproses dalam sekejap, dan bisnis berjalan lebih cepat dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Namun demikian, perkembangan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran. Banyak yang beranggapan peran manusia mulai terpinggirkan. Oleh karena itu, Industri 5.0 hadir sebagai penyempurnaan. Konsep baru ini menekankan kerja sama antara manusia dan teknologi, bukan sekadar menggantikan tenaga manusia dengan mesin. Robot, AI, dan perangkat pintar dihadirkan sebagai mitra, bukan kompetitor.
Sebagai contoh, Jepang menjadi pelopor dengan meluncurkan konsep Society 5.0 pada tahun 2017. Gagasannya menegaskan bahwa teknologi seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya mengejar keuntungan ekonomi semata.
Ekonomi Digital di Era 5.0
Dalam konteks ini, ekonomi digital menempati posisi yang semakin sentral. Transaksi daring, e-commerce, layanan berbasis cloud, hingga fintech menjadi penggerak utama roda ekonomi. Melalui bantuan big data dan AI, perusahaan dapat membaca perilaku konsumen lebih akurat, menawarkan layanan yang lebih personal, serta menghadirkan produk sesuai kebutuhan pasar.
Selain itu, ekonomi digital juga mendorong terciptanya bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan. Perusahaan dituntut tidak hanya fokus mengejar profit, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Prinsip human-centric, tangguh (resilient), dan berkelanjutan (sustainable) menjadi roh dari Industri 5.0.
Peluang yang Bisa Dimanfaatkan
Apabila dijalankan dengan tepat, era 5.0 justru membuka banyak pintu bagi pertumbuhan ekonomi digital. Beberapa di antaranya yaitu:
- Pertama, produktivitas lebih tinggi – pekerjaan rutin ditangani mesin, sementara manusia fokus pada kreativitas dan strategi.
- Kedua, layanan lebih personal – analisis data real-time membantu bisnis memahami konsumen secara mendalam.
- Ketiga, model bisnis berkelanjutan – energi hijau, produk ramah lingkungan, dan rantai pasok transparan menjadi keunggulan kompetitif.
- Terakhir, pasar global lebih terbuka – digitalisasi mempermudah pelaku usaha lokal bersaing di kancah internasional.
Risiko yang Mengintai
Di sisi lain, meski penuh potensi, era ini juga menghadirkan sejumlah tantangan yang tak bisa diabaikan:
- Pertama, kesenjangan digital: tidak semua masyarakat memiliki akses teknologi setara, berpotensi memperlebar jurang ekonomi.
- Kedua, disrupsi tenaga kerja: beberapa profesi tetap hilang karena otomatisasi, sehingga pekerja perlu meningkatkan keterampilan.
- Ketiga, etika dan privasi: penggunaan big data menimbulkan persoalan serius terkait perlindungan data pribadi.
- Terakhir, ketergantungan teknologi: semakin masifnya digitalisasi membuat ekonomi rentan terhadap serangan siber dan kegagalan sistem.
Penutup: Antara Harapan dan Kekhawatiran
Secara keseluruhan, ekonomi digital di era Industri 5.0 ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, ia membawa peluang besar untuk pertumbuhan, inovasi, dan efisiensi. Namun di sisi lain, jika tidak diimbangi dengan regulasi yang tepat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan komitmen terhadap keberlanjutan, dampaknya bisa berbalik menjadi ancaman.
Dengan demikian, keberhasilan menghadapi era ini sepenuhnya ditentukan oleh kesiapan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Satu hal yang pasti, masa depan ekonomi digital tidak dapat dihindari, melainkan harus disambut dengan strategi yang matang.
https://www.cloudcomputing.id/pengetahuan-dasar/apa-itu-industri-5-
Mau urus izin usaha atau butuh konsultasi? Tim Sah! siap bantu sampai tuntas. Hubungi WhatsApp 0856 2160 034 atau kunjungi Sah.co.id.
eu.go.id/kpknl-lahat/baca-artikel/16023/Mengenal-Revolusi-Industri-50.html