Month: August 2025

  • Hak Guna Bangunan (HGB) Investasi Properti yang Fleksibel, Jaminan Usaha di Atas Tanah Negara!

    Hak Guna Bangunan (HGB) Investasi Properti yang Fleksibel, Jaminan Usaha di Atas Tanah Negara!

    Sah! – Dalam dunia properti, mimpi setiap pengusaha mungkin adalah memiliki tanah dengan Hak Milik (SHM). Tapi, tahukah Anda, ada jenis hak atas tanah lain yang tak kalah strategis, bahkan lebih umum dimiliki oleh perusahaan? Itulah Hak Guna Bangunan (HGB).

    HGB bukan sekadar “hak numpang,” lho. HGB merupakan bentuk investasi properti yang fleksibel dan legal, memungkinkan bisnis Anda menggunakan tanah—sering kali milik negara—untuk mendirikan bangunan. Memahami dan mengelola HGB dengan tepat membantu melindungi aset properti perusahaan serta menjaga kelangsungan operasionalnya.

    Apa Itu Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)?

    Hak Guna Bangunan (HGB) memberi hak kepada seseorang atau badan usaha untuk mendirikan dan memiliki bangunan di atas tanah milik pihak lain, dalam jangka waktu tertentu. Pemerintah biasanya memberikan HGB di atas Tanah Negara atau Hak Pengelolaan (HPL) milik BUMN atau instansi pemerintah.

    Ciri-ciri utama HGB:

    • Tidak Termasuk Hak Milik Atas Tanah: Anda memiliki bangunan di atasnya, tetapi tidak punya kepemilikan atas tanah itu sendiri.
    • Jangka Waktu Terbatas: HGB memiliki masa berlaku. Pemerintah menetapkan jangka waktu HGB maksimal 30 tahun, dapat diperpanjang 20 tahun, dan diperbarui lagi selama 30 tahun. Total masa berlaku bisa mencapai 80 tahun, dan setelah itu, pemegang hak dapat mengajukan pembaruan kembali.
    • Pemegang HGB dapat mengalihkan haknya melalui jual beli, mewariskannya, atau menggunakannya sebagai jaminan utang ke bank.
    • Hanya untuk Bangunan: Objek dari HGB adalah bangunan di atas tanah tersebut, bukan tanahnya.

    Dasar hukum HGB adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) dan peraturannya.

    Mengapa HGB Adalah Investasi Krusial bagi Perusahaan?

    1. Akses Terhadap Lokasi Strategis: Seringkali, lokasi-lokasi yang paling strategis untuk bisnis (misalnya di kawasan industri, pusat kota, atau zona komersial tertentu) adalah Tanah Negara atau HPL. HGB memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk berinvestasi dan beroperasi di lokasi-lokasi premium ini.
    2. Bank mengakui sertifikat HGB sebagai agunan untuk pinjaman, sehingga pemilik dapat menggunakannya sebagai jaminan atau menjualnya sebagai aset bernilai. Ini memberikan fleksibilitas finansial yang krusial bagi perusahaan untuk mendapatkan modal ekspansi atau operasional.
    3. Investasi Jangka Panjang dalam Infrastruktur Bisnis: Dengan jangka waktu yang panjang (hingga 80 tahun), HGB memberikan kepastian bagi perusahaan untuk berinvestasi besar pada pembangunan pabrik, gedung kantor, atau gudang logistik tanpa khawatir akan kehilangan hak atas penggunaan tanah dalam waktu dekat.
    4. Dasar untuk Perizinan Pembangunan dan Usaha: Sama seperti SHM, HGB adalah salah satu dokumen yang diakui untuk pengajuan izin-izin seperti Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan izin operasional lainnya. Legalitas HGB menjadi pondasi perizinan yang kuat.
    5. Biaya Akuisisi Awal yang Lebih Terjangkau: Secara umum, perolehan hak HGB seringkali lebih terjangkau daripada membeli properti dengan Hak Milik, terutama untuk tanah di lokasi-lokasi premium milik negara.

    Strategi Pengelolaan HGB agar Aset Properti Tetap Aman

    Meskipun HGB adalah hak yang kuat, Anda harus mengelolanya dengan cermat:

    1. Perhatikan Masa Berlaku HGB: Ini yang paling penting! Jangan sampai masa berlaku HGB Anda habis. Ajukan permohonan perpanjangan HGB sebelum jatuh tempo (paling lambat 2 tahun sebelum berakhir). Jika pemegang HGB terlambat memperpanjang haknya, negara dapat menghapus HGB tersebut dan mengambil kembali tanahnya.
    2. Manfaatkan Izin Terkait: Pastikan Anda memiliki izin Mendirikan Bangunan (kini PBG) yang sesuai dengan HGB Anda. Jika Anda membangun atau memperluas bangunan tanpa PBG, hak HGB Anda bisa terancam.
    3. Simpan Dokumen Asli dengan Aman: Sertifikat HGB adalah dokumen legal yang sangat penting. Simpan aslinya di tempat yang aman (misalnya di brankas bank) dan buat salinan fisik serta digital yang ter-backup.
    4. Libatkan Notaris/PPAT dan BPN: Setiap transaksi jual beli, warisan, atau pengalihan HGB harus didokumentasikan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan didaftarkan di Kantor Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan sertifikat yang baru atas nama yang sah.

    Hak Guna Bangunan (HGB) adalah bukti terkuat bahwa bisnis Anda tidak hanya berinvestasi pada properti, tetapi juga pada fondasi yang aman, legal, dan tak tergoyahkan. Ini adalah jaminan investasi yang akan melindungi salah satu aset paling berharga Anda, memastikan ketenangan pikiran, dan mempermudah langkah strategis bisnis Anda di masa depan.

    Sumber dan Referensi

    • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
    • Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah: Mengatur secara detail tentang HGB, perpanjangan, dan pembaruannya.
    • Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN): Lembaga yang berwenang atas penerbitan dan pengelolaan hak atas tanah.
    • Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional terkait jenis-jenis hak atas tanah dan tata cara pendaftarannya.
    • Hukumonline.com: Sumber informasi hukum yang sering membahas berbagai jenis hak atas tanah.

  • Bagaimana Merek Lokal Menjadi Raja di Negeri Sendiri

    Bagaimana Merek Lokal Menjadi Raja di Negeri Sendiri

    Sah! –Saat bangsa merayakan kemerdekaan ke-80, terjadi revolusi senyap di keranjang belanja masyarakat. Merek lokal yang dulu jadi pilihan kedua kini menggeser merek global dan menjadi primadona baru.

    Ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah pergeseran fundamental dalam perilaku konsumen dan cerminan tumbuhnya kepercayaan diri nasional. Fenomena “local pride” telah berevolusi menjadi sebuah gerakan ekonomi dan budaya yang nyata.

    Dari Alternatif Menjadi Pilihan Utama: Runtuhnya Stigma Produk Lokal

    Salah satu titik balik utama dari revolusi ini adalah runtuhnya stigma bahwa produk lokal selalu identik dengan kualitas seadanya. Akibatnya, para pengusaha lokal kini semakin berani berinvestasi besar pada pilar-pilar kualitas. Dengan riset pasar yang mendalam, mereka menciptakan produk yang relevan bagi konsumen Indonesia—baik dalam fungsi maupun desain. Desain kemasan yang premium dan estetika modern kini menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dalam gaya.

    Mesin Penggerak Revolusi: Digitalisasi dan Kekuatan Cerita

    Digitalisasi memainkan peran besar dalam memperkuat merek-merek lokal saat ini. Platform digital seperti Instagram dan TikTok memungkinkan pelaku usaha menyampaikan kisah langsung ke konsumen tanpa biaya iklan tinggi.

    Mereka menyebarkan konten otentik yang menjual produk sekaligus kisah perjuangan, keunikan bahan lokal, dan nilai sosial yang mereka bawa. Kedekatan inilah yang membangun ikatan emosional yang kuat, sesuatu yang sulit ditiru oleh korporasi global.

    Konsumen Baru, Nilai Baru: Suara Generasi Milenial dan Z

    Generasi konsumen baru—yaitu Milenial dan Gen Z—mendorong sisi permintaan sebagai penggerak utama. Mereka membawa sistem nilai yang berbeda dalam berbelanja. Bagi mereka, membeli bukan sekadar melakukan transaksi, tetapi menyampaikan pernyataan sikap. Mereka menghargai otentisitas, transparansi, dan memilih merek yang memiliki tujuan jelas. Dukungan mereka tertuju pada merek lokal yang peduli komunitas dan lingkungan, karena nilai itu lebih berarti daripada gengsi merek besar.

    Tantangan Menuju Panggung Dunia

    Meski demikian, merek-merek lokal ini tidak akan menempuh jalan yang sepenuhnya mulus. Mereka harus menghadapi dan menaklukkan tantangan besar berikutnya: menskalakan produksi demi menjaga konsistensi kualitas, mengelola rantai pasok dengan efisien, dan menyusun strategi jitu untuk menembus pasar ekspor—agar mereka mampu menggema lewat revolusi senyap hingga ke panggung dunia.

    Kesimpulan

    Revolusi senyap merek lokal, pada dasarnya, merupakan perpaduan antara strategi bisnis yang cerdas dari para pengusaha dan, pada saat yang sama, evolusi kesadaran dari para konsumen.Ini adalah wujud kemandirian ekonomi yang sesungguhnya, di mana sebuah bangsa tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga bangga untuk mengonsumsi karya anak negerinya sendiri.

    Klarifikasi dan Rincian Sumber Referensi

    1. Konsep Peningkatan Kualitas dan Inovasi Produk Lokal (Paragraf 2)
      • Sumber Inspirasi: Liputan mendalam dan profil bisnis di media seperti Marketeers (marketeers.com) dan majalah bisnis SWA (swa.co.id).
      • Kami mengambil informasi dari artikel-artikel yang membahas bagaimana sebuah merek—misalnya di sektor kosmetik atau F&B—melakukan riset dan pengembangan (R&D), memilih bahan baku secara strategis, serta berinovasi dalam desain kemasan untuk bersaing di pasar.
    2. Peran Digitalisasi dan Social Media Storytelling (Paragraf 3)
      • Sumber Inspirasi: Analisis tren dari portal berita teknologi dan startup seperti DailySocial.id (dailysocial.id) dan Tech in Asia Indonesia (id.techinasia.com).
      • Jenis Informasi yang Diambil: Studi kasus dan analisis tentang bagaimana merek-merek Direct-to-Consumer (D2C) di Indonesia memanfaatkan Instagram, TikTok, dan influencer untuk membangun narasi merek dan menjangkau pelanggan secara efektif tanpa melalui ritel tradisional.
    3. Pergeseran Perilaku Konsumen (Gen Z & Milenial) (Paragraf 4)
      • Sumber Inspirasi: Laporan, survei, dan rilis pers dari lembaga riset pasar yang kredibel seperti Kantar Indonesia (kantar.com/indonesia), NielsenIQ Indonesia (nielseniq.com/global/id/), dan Populix (populix.co).
      • Kami mengambil data dan wawasan dari survei yang menunjukkan bahwa generasi muda mulai mengubah preferensinya, dengan lebih memprioritaskan otentisitas merek, nilai-nilai keberlanjutan (sustainability), dan keinginan untuk mendukung ekonomi lokal.
    4. Data Umum Ekonomi dan Pertumbuhan Sektor UMKM
      • Sumber Inspirasi: Berita ekonomi dari media mainstream seperti Kontan.co.id (kontan.co.id) dan Bisnis.com (bisnis.com), serta rilis data resmi dari lembaga pemerintah seperti Kementerian Koperasi dan UKM (kemenkopukm.go.id).
      • Jenis Informasi yang Diambil: Data mengenai kontribusi UMKM terhadap PDB nasional, pertumbuhan sektor ritel dan e-commerce, serta informasi mengenai program pemerintah yang mendukung pengembangan produk lokal.
  • Lebih dari Sekadar Logo Membedah Kekuatan Merek di Era Persaingan Digital

    Lebih dari Sekadar Logo Membedah Kekuatan Merek di Era Persaingan Digital

    Sah! – Ketika mendengar kata “merek”, banyak orang langsung berpikir tentang nama, logo, atau slogan yang menarik. Namun, di tengah sengitnya persaingan bisnis hari ini, pemahaman dangkal tersebut tidak lagi cukup. Perusahaan kini mengandalkan merek sebagai aset paling kuat dan tak berwujud yang mereka miliki.

    Lalu, apa sebenarnya esensi sebuah merek di tahun 2025, dan mengapa ia menjadi penentu hidup matinya sebuah bisnis? Artikel ini akan membedahnya berdasarkan tren dan analisis dari berbagai sumber terpercaya.

    Apa Sebenarnya Esensi Sebuah Merek?

    Secara fundamental, merek bukanlah apa yang Anda katakan tentang bisnis Anda; melainkan apa yang pelanggan katakan, rasakan, dan percayai tentang bisnis Anda. Berbagai pakar dan media bisnis seperti Forbes dan Harvard Business Review sepakat, merek adalah keseluruhan persepsi dan pengalaman yang terbentuk di benak konsumen.

    Kita dapat menguraikan esensi sebuah merek ke dalam beberapa bagian:

    1. Merek sebagai Janji (The Brand Promise): Sebuah merek yang kuat selalu membawa janji implisit.
      • Apple menjanjikan inovasi, desain premium, dan ekosistem yang intuitif kepada pelanggannya.
      • Saat memesan Gojek, janjinya adalah kemudahan dan solusi cepat untuk kebutuhan sehari-hari (“Pasti Ada Jalan”).
      • Saat membeli Volvo, janjinya adalah keamanan terdepan.
    2. Merek sebagai Emosi dan Reputasi: Merek yang berhasil mampu membangkitkan emosi. Indomie, misalnya, bukan lagi sekadar mi instan; ia adalah merek yang membangkitkan rasa nostalgia, kenyamanan, dan bahkan menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia. Reputasi inilah yang membuat pelanggan kembali lagi.
    3. Merek sebagai Jalan Pintas Mental: Di dunia yang penuh pilihan, merek membantu konsumen mengambil keputusan lebih cepat. Ketika bingung memilih air mineral, banyak orang secara otomatis akan memilih Aqua, karena merek tersebut telah membangun kepercayaan akan kualitas dan kemurnian selama puluhan tahun.

    Mengapa Merek Menjadi Aset Paling Berharga?

    Dalam laporan keuangan, merek tergolong sebagai “aset tak berwujud”. Namun nilainya sering kali melebihi aset fisik seperti gedung atau mesin. Berikut alasan mengapa merek begitu krusial:

    • Di tengah gempuran produk serupa, perusahaan menggunakan merek sebagai pembeda utama di pasar yang sesak. Ratusan merek kopi susu muncul setiap tahun, namun Kopi Kenangan berhasil menonjol karena membangun merek yang kuat seputar citra “kopi berkualitas yang terjangkau” dengan pendekatan teknologi yang modern.
    • Membangun Loyalitas Pelanggan: Orang mungkin membeli produk karena diskon, tetapi mereka loyal pada merek karena kepercayaan dan hubungan emosional. Pelanggan yang loyal tidak mudah beralih ke kompetitor dan cenderung menjadi “promotor” gratis bagi bisnis Anda.
    • Memberi Kekuatan Harga (Pricing Power): Kekuatan merek memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga premium. Nike mendorong pelanggan membayar lebih dengan menawarkan status, performa, dan cerita yang melekat pada logo ‘swoosh’.
    • Menarik Talenta Terbaik: Perusahaan dengan citra merek yang positif dan kuat lebih mudah menarik karyawan berkualitas. Orang ingin bekerja untuk merek yang mereka kagumi dan sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka.

    Elemen Kunci Pembangunan Merek di Era Digital 2025

    Membangun merek saat ini tidak lagi cukup dengan iklan di televisi. Lanskap digital menuntut pendekatan yang lebih holistik dan otentik.

    1. Brand Storytelling yang Otentik: Konsumen modern, terutama Gen Z, ingin terhubung dengan cerita di balik sebuah produk. Merek seperti EIGER tidak hanya menjual tas, tetapi menjual cerita tentang petualangan, eksplorasi, dan kecintaan pada alam Indonesia.
    2. Pengalaman Pelanggan (User Experience – UX): Merek dibangun di setiap titik sentuh. Mulai dari kemudahan navigasi aplikasi, kecepatan respons admin media sosial, desain kemasan yang menarik, hingga proses retur yang mudah. Pengalaman yang mulus dan menyenangkan adalah branding yang paling efektif.
    3. Membangun Komunitas: Merek yang hebat tidak hanya mengumpulkan pelanggan, tetapi membangun komunitas. Mereka menciptakan ruang bagi para penggemar untuk berinteraksi, berbagi hasrat, dan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
    4. Konsistensi di Semua Kanal: Pesan, nada bicara, dan identitas visual merek harus seragam di semua platform—mulai dari Instagram, TikTok, website, hingga pelayanan di toko fisik. Inkonsistensi dapat merusak kepercayaan.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya, merek adalah tentang membangun hubungan jangka panjang yang didasari oleh kepercayaan. Di dunia yang transparan di mana ulasan pelanggan bisa tersebar dalam hitungan detik, merek yang kuat tidak bisa lagi dipalsukan. Ia harus dibangun secara tulus melalui produk yang berkualitas, pelayanan yang prima, dan janji yang selalu ditepati. Seperti yang sering dikutip di berbagai media bisnis, merek yang akan bertahan bukanlah yang beriklan paling keras, melainkan yang paling konsisten dalam memberikan nilai kepada pelanggannya.

    Sumber Referensi:

    • Analisis dan artikel dari media bisnis dan marketing seperti Marketeers, SWA, Forbes, dan Harvard Business Review.
    • Studi kasus brand-brand sukses di Indonesia yang diliput oleh media berita seperti Kontan, CNBC Indonesia, dan Kompas.
    • Laporan tren konsumen dan branding dari agensi riset pasar.
    • Diskusi dan analisis kampanye merek di platform profesional seperti LinkedIn dan media sosial lainnya.
  • Membedah Fenomena Tom Lembong Suara Oposisi Intelektual di Ruang Publik

    Membedah Fenomena Tom Lembong Suara Oposisi Intelektual di Ruang Publik

    Sah! – Nama Thomas “Tom” Lembong sekali lagi menjadi pusat perhatian di ranah digital dan perbincangan publik Indonesia pada pertengahan 2025. Jauh dari isu hukum, viralnya Tom Lembong justru didorong oleh perannya yang semakin menguat sebagai salah satu suara oposisi intelektual paling berpengaruh dalam mengkritisi arah kebijakan ekonomi negara.

    Fenomena ini bukanlah hal baru, melainkan kelanjutan dari reputasi yang ia bangun sejak masa Pemilihan Presiden 2024. Namun, kini kritiknya menjadi lebih relevan dan dinantikan publik sebagai penyeimbang narasi pemerintah.

    Akar Ketenaran: Dari “Bisikan Debat” hingga Kritikus Utama

    Ketenaran Tom Lembong di panggung publik berakar dari perannya sebagai Co-Captain Timnas AMIN. Istilah “bisikan Tom Lembong” yang sempat menjadi bahan perdebatan selama masa kampanye, kini justru mengalami transformasi makna di mata publik. Kini, banyak pihak mengasosiasikan istilah tersebut dengan masukan yang berbasis data, mendalam, dan substantif.

    Setelah kontestasi politik berakhir, Tom Lembong tidak menghilang. Ia secara konsisten tampil di berbagai forum, mulai dari seminar universitas, diskusi publik, hingga wawancara di kanal-kanal berita dan podcast. Di platform inilah ia membedah berbagai kebijakan ekonomi dengan gaya yang khas: tenang, terartikulasi dengan baik, dan selalu berlandaskan data.

    Tom Lembong Soroti Apa Saja dalam Kritiknya?

    Berdasarkan rangkuman dari berbagai media, beberapa poin utama yang menjadi fokus kritik Tom Lembong dan membuatnya viral adalah:

    1. Pengelolaan Utang Negara: Dalam hal pengelolaan utang negara, ia kerap menyoroti rasio utang terhadap PDB dan membandingkannya dengan alokasi belanja produktif dalam APBN. akibatnya, kritik tersebut turut memicu kekhawatiran publik terhadap kesehatan fiskal jangka panjang.
    2. Selain itu, dalam isu keberlanjutan Proyek Strategis Nasional, ia kerap menganalisis model pembiayaan proyek-proyek besar, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). pandangannya ini sering memicu diskusi publik mengenai prioritas dan efisiensi anggaran.
    3. Daya Saing Ekonomi: Sebagai mantan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, ia memberikan perspektif “orang dalam” mengenai tantangan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik investasi berkualitas.

    Mengapa Publik Mendengar? Kredibilitas dan Gaya Komuniasi

    Efektivitas Tom Lembong dalam memengaruhi opini publik tidak terjadi secara kebetulan. Ada beberapa faktor kunci yang mendasarinya:

    • Kredibilitas Lintas Batas: Latar belakang pendidikannya di Harvard serta pengalamannya sebagai teknokrat di pemerintahan Presiden Jokowi memberinya legitimasi yang kuat. karena itu, publik tidak bisa dengan mudah mencapnya sebagai “orang luar” yang tidak memahami persoalan.
    • Kekuatan Data: Di tengah hiruk pikuk politik yang sering kali emosional, Tom Lembong menawarkan pendekatan yang berbeda. Ia menyajikan angka, grafik, dan studi kasus internasional, yang memaksa diskusi beralih dari sentimen ke substansi.
    • Gaya Komunikasi yang Efektif: Gaya bicaranya yang tidak meledak-ledak, runtut, dan mudah dipahami oleh audiens awam membuatnya mampu menyederhanakan isu-isu ekonomi yang kompleks.

    Bukan “Abolisi”, Melainkan Oposisi Konstruktif

    Penting untuk ditegaskan, peran yang dijalankan Tom Lembong saat ini adalah peran oposisi yang konstruktif. Ia tidak sedang dalam posisi hukum yang membutuhkan pengampunan atau penghentian perkara (abolisi). Sebaliknya, ia menggunakan kebebasan intelektualnya untuk menyediakan analisis alternatif yang berfungsi sebagai checks and balances terhadap kekuasaan.

    Viralnya figur seperti Tom Lembong menandakan sebuah pergeseran dalam lanskap politik dan sosial Indonesia, di mana publik semakin haus akan pembahasan kebijakan yang mendalam dan berbasis fakta, sebuah sinyal positif bagi pendewasaan demokrasi di tanah air.

    Sumber Referensi:

    • Liputan dari media berita nasional terpercaya (seperti Kompas, Tempo, The Jakarta Post, CNBC Indonesia) mengenai pernyataan publik Tom Lembong.
    • Analisis dan transkrip dari wawancara di berbagai kanal berita dan podcast di YouTube.
    • Diskusi dan utas populer di platform media sosial X (Twitter) yang membahas dan membedah pemikiran Tom Lembong.

  • 58 Tahun Bertahan, PT Sritex Dinyatakan Pailit

    58 Tahun Bertahan, PT Sritex Dinyatakan Pailit

    Sah! Pada hari Jumat, 28 Februari 2025, kreditur kepailitan Sritex mengumumkan bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau Sritex, akan resmi tutup pada Sabtu, 1 Maret 2025 karena perusahaan tidak dapat membayar utang atau pailitnya.

    Sritex telah menjadi produsen terkemuka selama beberapa dekade dan memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia.

    Apa itu PT Sritex?

    PT. Sri Rejeki Isman Tbk., atau Sritex, menjalankan usahanya di bidang tekstil selama bertahun-tahun dan berkantor di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Sritex, salah satu perusahaan garmen terbesar di Indonesia, terus berusaha untuk menyelamatkan perusahaan yang sudah jatuh dalam pailit. Meskipun MA menolak putusan kasasi, Sritex tetap percaya akan mengajukan PK.

    Pada tahun 1966, Lukminto memulai bisnis dagangnya di Pasar Klewer, Solo, dengan nama ‘UD Sri Redjeki’. Selanjutnya, ia mendirikan pabrik di Joyosuran, Solo. Saat itu, PT Sritex memproduksi bahan putihan dan kain mentah.

    Sritex, yang berdiri sejak 1966, harus berhenti beroperasi setelah 58 tahun.  Pengadilan memutuskan pailitnya perusahaan pada Oktober 2024 karena perusahaan gagal membayar utang kepada para debitur sesuai kesepakatan.

    Ketidakmampuan untuk mempertahankan stabilitas keuangan dan operasional dikenal sebagai kepailitan dalam dunia bisnis. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

    Kejagung mulai segera mengungkap kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit ratusan miliar rupiah kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk, juga dikenal sebagai PT Sritex.

    Pada Senin, 26 Mei 2025, tim penyidik dari Direktorat Penyidikan Kejagung memanggil 6 orang saksi yang dapat dipercaya memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

    Kronologi Alasan PT Sritex Bisa Tutup 

    Pada akhir Februari 2025, pengadilan memutuskan bahwa PT Sritex dan tiga anak usahanya—PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya—dinyatakan pailit. Selain itu, PT Indo Bharat Rayon juga menghentikan operasionalnya.

    Penyidik menemukan bahwa hingga Oktober 2024, PT Sritex dan anak usahanya masih menunggak kredit dari Bank Jateng, Bank BJB, Bank DKI, serta sindikasi Bank BNI, Bank BRI, dan LPEI.

    Sebelum terseret atau terjadinya kasus hukum dan gagal membayar tagihan, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini mengalami masalah keuangan. Sejumlah kreditor menggugat pailit.

    Pemerintah sempat berupaya membantu, tetapi gagal mencegah kebangkrutan. Akibatnya, sebanyak 11.025 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kasus pailit Sritex bermula saat CV Prima Karya.

    Pada Januari 2022, salah satu debitur Sritex menggugat perusahaan. Sritex menangani gugatan dalam terlambatnya dan penundaan kewajiban pada pembayaran utang (PKPU) CV Prima Karya di Pengadilan Niaga Semarang. 

    Setelah itu, Sritex menggelar rapat kreditur dan berhasil memperoleh persetujuan rencana damai dari seluruh kreditur separatis.

    Berhentinya produksi Sritex berdampak besar pada perekonomian warga Sukoharjo dan sekitarnya. Banyak pekerja kehilangan pekerjaan dan penghasilan bulanan mereka.

    Bahwasanya,  setelah kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, banyak pekerja yang kecewa dan bingung tentang masa depan mereka.

    Dengan pemberhentian dan penutupan Sritex, sektor tekstil nasional menghadapi tantangan baru. Termasuk merosotnya daya saing produk tekstil Indonesia di pasar internasional. 

    Banyak industri tekstil di Indonesia yang berkembang dan pastinya adanya persaingan global dan naiknya kualitas dan adanya harga bahan baku sebelumnya menyebabkan industri tekstil nasional mengalami tekanan dan meningkat

    Untuk yang hendak mendirikan lembaga/usaha atau mengurus legalitas usaha bisa

    Mulai usaha tanpa ragu. Legalitas lengkap? Serahkan pada Sah! hubungi WA 0856 2160 034 atau dapat kunjungi laman Sah.co.i

    Source 

    file:///C:/Users/Khansa%20Nailah%20R/Downloads/JURA+VOL+3+NO.+1+FEB+2025+HAL+330-340.pdf

    https://www.tempo.co/hukum/kronologi-sritex-dari-pailit-sampai-terbelit-kasus-hukum-1513730#goog_rewarded

    https://www.lbs.id/publication/berita/sritex-bangkrut-ini-kronologi-lengkap-kehancuran-sang-raksasa-tekstil

  • Alfamart Akuisisi Lawson dan Alfamidi

    Alfamart Akuisisi Lawson dan Alfamidi

    Sah! Perusahaan-perusahaan besar memilih strategi akuisisi karena mereka menilai langkah ini lebih cepat daripada membangun bisnis dari nol.

    Proses akuisisi biasanya melibatkan kepemilikan perusahaan oleh pihak lain. Akibatnya, kepentingan pemilik saham sering memengaruhi jalannya proses akuisisi.

    PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik jaringan Alfamart, resmi mengambil alih saham PT Lancar Wiguna Sejahtera dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi), yang sebelumnya mengelola gerai Lawson.

    Suantopo Po, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MIDI, menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan fokus portofolio bisnis di sektor ritel. Ia menjelaskan bahwa Alfamart mengalokasikan dana untuk membeli 1.484.855.160 saham dengan harga jual Rp135 per lembar.

    Suantopo menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan dana dari transaksi ini untuk membiayai belanja modal dan operasional. Menurutnya, tindakan perusahaan ini merupakan komponen penting dari strategi perusahaan

    Suantopo berharap transaksi ini dapat memperbaiki kinerja laba rugi dan arus kas perusahaan. Suantopo berharap dapat memberikan nilai tambah bagi semua pemegang saham perusahaan.

    Detail Akuisisi dan Perjalanan Lawson di Indonesia

    Penandatanganan akta jual beli saham PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS) pada 14 Mei 2025 menandai proses akuisisi. Dengan total transaksi Rp200,45 miliar, AMRT mengambil alih 1,48 miliar saham, yang setara dengan 70% kepemilikan LWS MIDI.

    MIDI awalnya mengoperasikan Lawson, toko asal Jepang yang menjual makanan cepat saji dan minuman, melalui skema waralaba di Indonesia.

    Lawson menjadi ritel di negaranya pada 31 Juli 2011 dengan bekerja sama dengan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

    Menurut Anggara Hans Prawira, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), langkah akuisisi ini menunjukkan penutupan lebih dari 300 toko, atau 50% dari toko.

    Tomin Widian, sekretaris perusahaan AMRT, menyatakan bahwa transaksi ini tidak termasuk transaksi material atau benturan kepentingan. Oleh karena itu, RUPS tidak perlu menyetujuinya.

    Perusahaan tidak memerlukan persetujuan RUPS untuk transaksi ini karena POJK 42 Tahun 2020 tidak mewajibkannya, dan POJK 17 Tahun 2020 juga tidak mengatur transaksi material tersebut.

    Untuk meningkatkan kehadiran Lawson Indonesia di Indonesia, Lawson Indonesia kemudian mendirikan perusahaan mandiri bernama PT Lancar Wiguna Sejahtera pada 12 Maret 2018, dan mulai beroperasi secara mandiri sejak tanggal 1 Oktober 2018.

    Ketahui ini! Cara Melakukan Akuisisi Perusahaan 

    Menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja (UU PT).

    Akuisisi memiliki menjadi dua tahap, dalam Pasal 125 ayat (1) UU PT : Pengambilalihan melalui Direksi Perseroan dan Pengambilalihan secara langsung dari Pemegang Saham.

    1. Akuisisi langsung dari pemegang saham 

    Untuk mengambil alih saham secara langsung dari pemegang saham, tidak perlu menyusun rencana pada akuisisi atau memberi tahu direksi perusahaan yang akan diambil alih.

    1. Akuisisi melalui direksi perseroan 

    Dalam pengambilalihan melalui direksi, pihak yang akan mengambil alih harus memberi tahu direksi perusahaan yang akan diambil alih tentang maksud mereka.

    Percayakan bantuan legilitas kepada Sah! Indonesia. Tidak perlu bingung urus izin usaha tinggal klik, langsung Sah!.

    Untuk yang kamu yang ingin mendirikan lembaga/usaha atau mengurus legalitas usaha bisa hubungi WA 0856 2160 034 atau dapat kunjungi laman Sah.co.id

    Source : 

    https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-7914800/alfamart-caplok-saham-lawson-dari-alfamidi-senilai-rp-200-4-m

    https://kumparan.com/kumparanbisnis/alfamart-akuisisi-lawson-indonesia-senilai-rp-200-4-miliar-254WniMZ2Y1/full

  • Fondasi Kokoh untuk Pertumbuhan Bisnis di Era Digital

    Fondasi Kokoh untuk Pertumbuhan Bisnis di Era Digital

    Sah! – Di tengah lanskap bisnis yang semakin kompetitif, banyak pengusaha, terutama dari kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan startup, fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran. Namun, pelaku usaha sering kali menunda atau mengabaikan satu elemen fundamental: legalitas usaha. Padahal, legalitas bukanlah sekadar formalitas birokrasi, melainkan fondasi vital yang memberikan perlindungan hukum, membuka peluang, dan menentukan keberlanjutan sebuah bisnis.

    Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu legalitas usaha, bagaimana proses pengurusannya di era digital saat ini, serta mengapa setiap pengusaha wajib memprioritaskannya.

    Memahami Apa Itu Legalitas Usaha

    Secara sederhana, legalitas usaha adalah identitas hukum yang sah bagi sebuah perusahaan di mata negara. Selain itu, legalitas ini mencakup kumpulan dokumen perizinan yang membuktikan bahwa bisnis yang dijalankan telah mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Bentuk legalitas dasar bagi sebuah usaha umumnya mencakup beberapa elemen inti:

    1. Bentuk Badan Usaha: Memilih “kendaraan” yang tepat untuk bisnis Anda. Beberapa yang umum di Indonesia adalah:
      • Perusahaan Perseorangan (PO): Satu orang memiliki dan mengoperasikan jenis usaha ini, dengan tanggung jawab yang tidak terbatas pada modal.
      • Persekutuan Komanditer (CV): Minimal dua orang mendirikan usaha ini, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif, yang masing-masing memiliki tanggung jawab berbeda.
      • Perseroan Terbatas (PT): Badan hukum yang modalnya terbagi atas saham. Harta pribadi pemilik terpisah dari aset perusahaan, memberikan perlindungan hukum terbaik. Sejak UU Cipta Kerja, kini ada PT Perorangan yang memudahkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk memiliki badan hukum sendiri.
    2. Nomor Induk Berusaha (NIB): Sejak diluncurkannya sistem Online Single Submission (OSS), NIB menjadi ‘KTP’ bagi pelaku usaha. Selain itu, NIB juga berfungsi sebagai nomor identitas tunggal yang mencakup Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan hak akses kepabeanan.
    3. Izin usaha diberikan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan. Melalui sistem OSS Berbasis Risiko (Risk Based Approach/RBA), pemerintah menyesuaikan proses perizinan dengan tingkat risiko kegiatan usaha—rendah, menengah, atau tinggi.
    4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Identitas sebagai wajib pajak, baik untuk badan usaha maupun pemiliknya.

    Proses Mengurus Legalitas di Era Digital: Mudah dengan OSS

    Dulu, mengurus izin usaha identik dengan proses yang rumit, berbelit, dan memakan waktu. Namun, pemerintah telah melakukan reformasi besar melalui sistem Online Single Submission (OSS). Kini, sebagian besar proses legalitas dapat dilakukan secara daring.

    Berikut adalah alur proses umum pengurusan legalitas melalui sistem OSS Berbasis Risiko (OSS-RBA) per tahun 2025:

    1. Persiapan Data: Siapkan data utama seperti KTP, NPWP pribadi, alamat email, dan nomor telepon yang aktif. Yang terpenting, tentukan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sesuai dengan kegiatan bisnis Anda. KBLI ini akan menentukan tingkat risiko usaha Anda.
    2. Pembuatan Akun OSS: Kunjungi situs web oss.go.id dan daftarkan hak akses menggunakan data diri Anda. Proses ini cepat dan mudah.
    3. Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB): Setelah pelaku usaha mengisi data secara lengkap dan benar, sistem OSS secara otomatis menerbitkan NIB. Selain itu, proses ini biasanya selesai hanya dalam hitungan menit.
    4. Penentuan Tingkat Risiko dan Perizinan Lanjutan: Berdasarkan KBLI yang Anda pilih, sistem OSS akan mengidentifikasi tingkat risiko usaha Anda dan menentukan izin apa saja yang dibutuhkan:
      • Risiko Rendah: NIB sudah berlaku sebagai izin tunggal. Anda bisa langsung menjalankan kegiatan operasional.
      • Risiko Menengah (Rendah dan Tinggi): Untuk jenis usaha ini, Anda memerlukan NIB dan Sertifikat Standar. Sertifikat tersebut merupakan pernyataan mandiri (self-declaration) yang menyatakan bahwa Anda bersedia mematuhi standar yang telah ditetapkan.
      • Risiko Tinggi: Anda memerlukan NIB dan Izin yang harus diverifikasi lebih lanjut oleh kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah terkait. Anda mungkin juga memerlukan izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL).

    Mengapa Legalitas Begitu Penting bagi Perusahaan?

    Menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengurus legalitas akan memberikan keuntungan jangka panjang yang tak ternilai. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

    • Mendapat Perlindungan Hukum yang Jelas Dengan memiliki badan usaha seperti PT, aset pribadi pemilik akan terlindungi dari risiko bisnis. Selain itu, nama perusahaan dan merek dagang yang didaftarkan akan terlindungi dari penyalahgunaan oleh pihak lain.
    • Membuka Akses Permodalan: Dengan legalitas yang jelas, bisnis Anda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan seperti bank, venture capital, atau investor. Sebaliknya, tanpa status hukum yang sah, pintu menuju permodalan profesional akan tertutup rapat.
    • Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Perusahaan yang legal dipandang lebih profesional, serius, dan dapat dipercaya oleh pelanggan, pemasok, dan calon mitra bisnis. Ini adalah modal sosial yang sangat berharga.
    • Peluang Mengikuti Tender dan Proyek Skala Besar Hampir semua tender pemerintah dan proyek dari perusahaan besar mewajibkan pesertanya memiliki legalitas usaha yang lengkap. Ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan skala bisnis yang akan hilang jika usaha Anda tidak terdaftar secara resmi.
    • Mempermudah Pengembangan Usaha Legalitas adalah syarat untuk mengurus izin operasional lainnya, seperti izin edar dari BPOM, sertifikasi SNI, atau pendaftaran karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan. Tanpa legalitas dasar, ekspansi bisnis akan terhambat.

    Kesimpulan

    Di era transparansi dan persaingan ketat, menunda atau mengabaikan legalitas adalah sebuah blunder strategis. Pemerintah telah mempermudah prosesnya melalui digitalisasi dengan sistem OSS. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi pengusaha untuk tidak segera meresmikan usahanya. Legalitas bukan lagi beban, melainkan sebuah investasi cerdas untuk keamanan, pertumbuhan, dan kesuksesan jangka panjang bisnis Anda.

    Sumber Referensi:

    • Situs Resmi Online Single Submission (OSS) Republik Indonesia: oss.go.id
    • Hukumonline. (2024). “Panduan Lengkap Mendirikan PT Perorangan Melalui OSS-RBA”.
    • Kontan.co.id. (2025). “Pentingnya NIB bagi Pelaku UMKM untuk Naik Kelas”.
    • Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. “Sosialisasi Pentingnya Legalitas Usaha”.
    • Detik Finance. (2024). “Tak Punya Izin Usaha, Siap-siap Kena Sanksi Ini!”.
  • Sertifikat Hak Milik (SHM) ‘Gelar Kebangsawanan’ Tanah Bisnis Anda, Perlindungan Paling Kuat!

    Sertifikat Hak Milik (SHM) ‘Gelar Kebangsawanan’ Tanah Bisnis Anda, Perlindungan Paling Kuat!

    Sah! – Dalam dunia properti, ada banyak jenis hak atas tanah. Tapi, ada satu yang paling dihormati, paling dicari, dan paling kuat secara hukum: Sertifikat Hak Milik (SHM). Memiliki SHM di atas tanah bisnis Anda ibarat memberikan ‘gelar kebangsawanan’ pada aset tersebut—ia menjadi milik Anda sepenuhnya, tanpa batasan waktu, dan dengan jaminan hukum yang tak tertandingi.

    Menginvestasikan modal perusahaan pada properti dengan SHM bukan hanya soal membeli tanah, tapi ini adalah investasi strategis yang memberikan ketenangan pikiran, perlindungan hukum maksimal, dan fondasi kokoh untuk keberlanjutan bisnis Anda di masa depan.

    Apa Itu Sertifikat Hak Milik (SHM)? Kekuatan Hukum Paling Tinggi

    Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah bukti otentik atas kepemilikan hak atas tanah dengan status Hak Milik. Seseorang atau badan hukum tertentu dapat memiliki tanah di Indonesia dengan Hak Milik sebagai hak yang terkuat dan terpenuh.

    Ciri-ciri utama SHM:

    • Tidak Terbatas Waktu: Hak Milik tidak memiliki batas waktu kepemilikan. Ia berlaku selamanya.
    • Selain itu, pemilik dapat dengan mudah memperjualbelikan, menghibahkan, mewariskan, atau menjaminkan hak tersebut.
    • Hukum mengakui SHM sebagai bukti kepemilikan yang paling sah dan paling sulit untuk digugat.
    • Sesuai Peruntukan: Hak Milik juga harus mematuhi rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang berlaku, misalnya jika lokasinya adalah zona komersial, maka Anda bebas mendirikan bisnis di sana.

    Dasar hukum SHM adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) dan perubahannya.

    Mengapa SHM Adalah ‘Gelar Kebangsawanan’ Bisnis Anda?

    1. Perlindungan Hukum Maksimal: Ini adalah keuntungan paling kuat. SHM memberikan Anda kepastian hukum tertinggi atas kepemilikan tanah. Tidak ada pihak yang bisa menggugat hak Anda, sehingga Anda tidak perlu khawatir kehilangan hak tersebut.Ini adalah fondasi yang tak tergoyahkan bagi investasi properti Anda.
    2. Pemilik dapat menjual properti dengan SHM lebih mudah dan dengan nilai yang lebih tinggi di pasar. Ia juga merupakan jaminan yang paling kuat untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Kemudahan ini memberikan fleksibilitas finansial yang luar biasa bagi perusahaan Anda.
    3. Dengan SHM, investasi Anda pada tanah dan bangunan di atasnya terjamin untuk jangka waktu tak terbatas. Oleh karena itu, Anda dapat merencanakan pembangunan infrastruktur bisnis seperti pabrik, gudang, atau kantor pusat tanpa perlu memikirkan masa berlaku hak atas tanah.
    4. Sengketa lahan bisa menjadi mimpi buruk yang menguras waktu, uang, dan energi. Oleh karena itu, memiliki SHM merupakan langkah preventif paling efektif untuk menghindari konflik dengan pihak lain yang mungkin mengklaim hak atas tanah tersebut.
    5. Pemilik tanah menggunakan SHM untuk mengajukan izin PBG dan izin operasional lainnya, karena pemerintah mengakui dokumen ini sebagai dasar yang sah, terutama dalam pembangunan fasilitas bisnis besar.

    HGB vs. SHM: Pahami Perbedaannya!

    Banyak bisnis, terutama PT, yang memiliki properti dengan status Hak Guna Bangunan (HGB). Meskipun HGB juga kuat, penting untuk memahami perbedaannya dengan SHM:

    Fitur PentingSertifikat Hak Milik (SHM)Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)
    Kepemilikan TanahPenuh, pemilik tanah adalah Anda/perusahaan.Tidak memiliki tanah, hanya hak penggunaan.
    Jangka WaktuSelamanya, tidak ada batas waktu.Terbatas, dapat diperpanjang (maks. 80 tahun).
    Kekuatan HukumTerkuat, sulit digugat.Kuat, tapi di bawah SHM.
    Peralihan ke Hak MilikDapat ditingkatkan menjadi SHM (jika memenuhi syarat).
    Pemegang HakPerseorangan WNI/Badan Hukum tertentu.Perseorangan/Badan Hukum.

    Ekspor ke Spreadsheet

    Untuk PT, penting untuk dicatat bahwa PT tidak dapat memiliki tanah dengan status Hak Milik. Kepemilikan penuh PT atas tanah adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB). Namun, dalam kasus tertentu, HGB di atas Tanah Negara yang dimiliki oleh PT dapat diperpanjang dan diperbarui secara berkala.

    Proses Mendapatkan SHM dan Melindunginya

    1. Perolehan Tanah Ber-SHM: Anda dapat membeli properti yang sudah memiliki SHM dari pemilik sebelumnya. Proses jual belinya dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang sah.
    2. Peningkatan HGB ke SHM: Jika properti Anda berstatus HGB di atas tanah negara dan pemiliknya adalah perorangan WNI, Anda dapat mengajukan permohonan peningkatan hak menjadi SHM ke Kantor Pertanahan Nasional (BPN), dengan syarat luas tanah tidak melebihi batasan tertentu.
    3. Setiap kali terjadi jual beli, warisan, atau hibah atas tanah ber-SHM, pihak yang menerima hak wajib mendaftarkannya ke BPN untuk mendapatkan sertifikat baru atas namanya.
    4. Penyimpanan Dokumen: Sertifikat SHM adalah dokumen legal yang sangat penting. Simpan aslinya di tempat yang aman (misalnya di brankas bank) dan buat salinan fisik serta digital yang ter-backup.
    5. Perhatikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Sebagai pemilik properti, Anda memiliki kewajiban untuk membayar PBB setiap tahunnya.

    Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah bukti terkuat bahwa bisnis Anda tidak hanya berinvestasi pada properti, tetapi juga pada fondasi yang aman, legal, dan tak tergoyahkan. Ini adalah ‘gelar kebangsawanan’ yang akan melindungi salah satu aset paling berharga Anda, memastikan ketenangan pikiran, dan mempermudah langkah strategis bisnis Anda di masa depan.

    Sumber dan Referensi

    • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
    • Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah: Mengatur secara detail tentang SHM dan HGB.
    • Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN): Lembaga yang berwenang atas penerbitan dan pengelolaan hak atas tanah.
    • Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional terkait jenis-jenis hak atas tanah dan tata cara pendaftarannya.
    • Hukumonline.com: Sumber informasi hukum yang sering membahas berbagai jenis hak atas tanah.